Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - GP Ansor mengklaim bahwa kericuhan yang terjadi dalam acara kajian ustad Syafiq Riza Basalamah karena penyelenggara melanggar kesepakatan soal acara tersebut. Namun panitia kajian itu menyatakan kericuhan terjadi karena miskomunikasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ada miskom yang membuat Banser dan GP Ansor emosi,” kata ketua penyelenggara kajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah, Abu Rozan kepada Tempo, Jumat 23 Februari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Abu Rozan, GP Ansor meminta kajian itu dibatalkan melalui surat tertanggal 20 Februari 2024. Namun, panitia tetap ingin lanjut.
Pada saat hari pelaksanaan, Kamis 22 Februari 20024, ada kesepakatan antara GP Ansor dan pihak yayasan. Keduanya bersepakat kehadiran Ustaz Syafiq ditiadakan, namun pihak yayasan tidak mengkomunikasikan hal ini kepada panitia maupun ke takmir.
“Walhasil, jemaah masih berbondong-bondong datang. Kondisi ini mengakibatkan Banser mengira kami (panitia) ingkar janji karena melanggar kesepakatan,” kata Abu Rozan.
Kendati demikian, pihak panitia mengaku melanjutkan kajian karena kegiatannya dilindungi undang-undang. Mereka juga membantah tuduhan yang dilayangkan pihak Banser terhadap ustad Syafiq Riza Basalamah.
“Nanti kami akan buat rilis jawaban terkait tuduhan-tuduhan itu,” ucap Abu Rozan.
Selain itu, Abu Rozan juga mengaku telah mendengar soal laporan pihak GP Ansor ke Polisi soal anggotanya yang terluka saat kericuhan. Abu Rozan mengatakan bahwa pihaknya juga ada yang terluka.
“Sama sama terluka. Hanya saja, pihak Banser menggunakan luka tersebut sebagai alasan untuk melaporkan ke polisi,” kata Abu Rozan.
Sebelumnya, GP Ansor Surabaya mengaku anggotanya menjadi korban kericuhan kajian Ustad Syafiq Riza Basalamah. GP Ansor juga melaporkan panitia ke polisi atas tuduhan penganiayaan 4 anggotanya.
Sekretaris PC GP Ansor Kota Surabaya, Rizam Syafiq, mengatakan bahwa pihaknya langsung mendatangi Polrestabes Surabaya usai kerciuhan. Tepatnya Kamis, 22 Februari 2024 pukul 23.00 WIB.
GP Ansor Surabaya mengaku anggotanya menjadi korban kericuhan kajian Ustad Syafiq Riza Basalamah. GP Ansor juga melaporkan panitia ke polisi atas tuduhan penganiayaan 4 anggotanya.
Sekretaris PC GP Ansor Kota Surabaya, Rizam Syafiq, mengatakan bahwa pihaknya langsung mendatangi Polrestabes Surabaya usai kerciuhan. Tepatnya Kamis, 22 Februari 2024 pukul 23.00 WIB.
Foto 
