Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

politik

PDIP akan Laporkan Maruarar Sirait ke Bawaslu

Ronny menilai pernyataan Maruarar Sirait berbahaya karena berpotensi memecah belah warga Jakarta.

24 November 2024 | 17.02 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Bidang Reformasi Sistem Hukum Nasional, Ronny Talapessy, mengatakan akan melaporkan politikus Gerindra Maruarar Sirait kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Maruarar sebelumnya mengatakan suara Pramono-Rano Karno di Pilkada Jakarta akan terkikis dari unsur kalangan non-muslim karena didukung Anies Baswedan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami akan segera laporkan kepada Bawaslu,” ujar Ronny Talapessy kepada awak media, di Restoran Garuda, Cikini, Jakarta Pusat, pada Ahad, 24 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ronny menilai pernyataan Maruarar berbahaya karena berpotensi memecah belah warga Jakarta bertepatan dengan kontestasi pemilihan kepala daerah. “Tentunya kami akan segera ngambil langkah hukum,” kata Ronny.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto turut menanggapi pernyataan eks kader partai banteng itu. Hasto mengatakan dia menyesalkan pernyataan anak dari pendiri PDIP itu yang dinilai mempertentangkan suku, agama, ras antar golongan (SARA). “Sangat menyesalkan ya pernyataan Pak Ara Sirait itu sudah masuk kategori SARA,” ujarnya.

Hasto pun menilai pernyataan menteri di Kabinet Merah Putih itu sebagai sikap sombong. Menurut dia, pernyataan itu memicu situasi tidak kondusif dalam iklim politik. “Saya yakin Presiden Prabowo juga tidak akan suka dengan pernyataan dari pembantunya,” tuturnya.

Maruarar Sirait menyebut suara pasangan Pramono Anung-Rano Karno di pilkada Jakarta bakal terkikis usai memperoleh dukungan dari Anies Baswedan. "Saya yakin akan turun karena sekarang Pramono didukung oleh Anies," kata pria yang biasa disapa Ara itu di Jakarta, Jumat, 22 November 2024.

Ara mencontohkan, saat Ridwan Kamil dipasangkan dengan politikus PKS Suswono, mayoritas kalangan non-muslim di Jakarta berubah haluan mendukung Pramono-Rano. Alasannya, basis suara PDIP merupakan kelompok nasionalis yang tidak sejalah dengan Anies, yang dinilai sebagai figur agamis.

Akan tetapi, setelah Anies menyatakan dukungannya terhadap pasangan Pramono-Rano, kata Ara, bukan tidak mungkin kalangan non-muslim tersebut akan kembali memberikan suaranya kepada duet Ridwan-Suswono. "Karena itu saya berterima kasih kepada Mas Anies yang telah mendukung Pramono-Rano," ujar Ara.

Andi Adam Faturahman berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus