Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, Senin 6 Maret 2023, memasuki pekan kedua penerapan kebijakan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat yang mewajibkan siswa SMA dan SMK di Kupang masuk sekolah jam 5 pagi waktu setempat. Ramainya kontra dan kritik yang datang hanya membuat jam masuk sekolah itu mundur setengah jam menjadi 5.30.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penolakan dan kritik itu seperti yang terekam dalam duniapolling.com. Jajak pendapat dibuat begitu sang gubernur mengumumkan kebijakannya akhir bulan lalu. Pertanyaan yang diajukan adalah 'Anda setuju Sekolah mulai jam 5 pagi?'
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dibuat pada 27 Februari 2023, pukul 16.24, polling memiliki dua opsi jawaban dan sudah langsung menerima 13825 suara per 1 Maret 2023. Sebanyak 12507 suara di antaranya, atau 90 persen, menyatakan tidak setuju. Jumlah itu berbanding 1318 suara setuju.
Sejumlah komentar menyertai jajak pendapat itu. Salah satunya dari @Graziana Sasi yang mengatakan, bukan jam sekolah yang seharusnya dimajukan tapi sistem pendidikannya. "Meningkatkan profesionalisme guru, mengubah karakter siswa untuk mau dan selalu membaca, sarana dan prasarana sekolah di lengkapi."
Pendapat senada disampaikan @Zelvia Barreto. Menurutnya, ketimbang mengubah jadwal sekolah lebih awal lebih baik gubernur memperbaiki semua sarana dan prasarana serta kurikulum sekolah di NTT untuk bisa membuat daerah itu bersaing dengan provinsi lain.
"Btw Bapa Gubernur tolong di korelasikan ulang dan cek data anemia dan tingkat stres pada remaja putri di NTT.. Salah satu faktor anemia dan stres yaitu pola istirahat yang tidak cukup yang pada akhirnya mengganggu proses belajar," ujarnya dalam komentar
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Linus Lusi, mengatakan pada saat itu juga bahwa kebijakan gubernur NTT langsung ditindaklanjuti oleh dinas. Program yang hanya berlandas perjanjian kinerja yang diteken para kepala sekolah itu sudah berjalan per Senin 27 Februari 2023 diawali di SMA Negeri 6 Kupang, untuk siswa kelas XII.
Menurut Linus, keputusan telah diambil atas berbagai pertimbangan yakni kedisiplinan mutu pendidikan akademik maupun non akademik. "Saya kira siswa-siswi dalam masanya dengan aspek psikologi, mereka senang serta pada masa pertumbuhan mereka dilatih untuk bangun pagi dan belajar," katanya.