Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KOMISI untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menilai watak otoritarianisme makin terlihat dalam tahun keempat pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, yang jatuh pada Jumat, 20 Oktober lalu. Koordinator Kontras Dimas Bagus Arya menyebutkan otoritarianisme Jokowi itu setidaknya tampak dari tiga indikator.
Pertama, intensi penutupan partisipasi masyarakat dalam pembentukan regulasi. Kedua, niat buruk penciptaan produk legislasi atau undang-undang yang mengancam kebebasan sipil. Terakhir, konflik kepentingan yang tidak terhindarkan.
Dimas mencontohkan, putusan Mahkamah Konstitusi yang memperbolehkan kepala daerah maju dalam pemilihan presiden membuat anak sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, bisa ikut dalam pemilihan 2024. MK dipimpin oleh adik ipar Jokowi, Anwar Usman. "Ini dugaan kuat indikasi konflik kepentingan dalam empat tahun pemerintahan Presiden Jokowi," kata Dimas.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo