Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono mengatakan bantuan pencarian KRI Nanggala-402 yang sudah tiba dari negara lain, baru dari Australia. Australia menerjunkan HMAS Ballarat.
"Yang sudah tiba baru dari Australia (HMAS Ballarat), sementara kapal lainnya seperti Poseidon dari Amerika Serikat, HMAS Sirius dari Australia dan MV Swift dari Singapura belum tiba," katanya, Sabtu 24 April 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Adaun fokus pencarian keberadaan KRI Nanggala-402 di dekat Celukan Bawang, bagian utara Bali. "Fokus pencarian di sekitar Celukan Bawang, bagian utara Bali," katanya.
Tak hanya itu, kata Julius, pencarian juga di beberapa titik lainnya yang memiliki daya magnet yang sangat kuat. KRI Rigel-933 dari Pusat Hidro-Oseanograf TNI AL juga dikerahkan dalam pencarian kapal selam buatan Jerman itu. "KRI Rigel lebih ke arah itu (magnet) untuk memastikan bendanya apa," kata Julius yang masih berada di Bali.
Sebelumnya Kapuspen TNI Mayjen TNI Achmad Riad mengatakan, di sekitar Celukan Bawang terdapat tumpahan minyak. "Selain itu, juga ada daya magnet yang besar. Itu sudah mulai terdeteksi di daerah tersebut sehingga sekarang sedang dilaksanakan terus pemantauan di wilayah tersebut dengan memanfaatkan semua peralatan yang ada," kata Achmad Riad kemarin.
Baca: Eks KKM KRI Nanggala: Kemampuan Oksigen 72 Jam Jika Kedalaman Kurang 300 Meter
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini