Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, JAKARTA - Dalam dunia akademik, keaslian karya tulis merupakan hal yang sangat penting. Salah satu alat yang sering digunakan untuk memastikan keaslian tulisan adalah Turnitin. Lantas, apa itu turnitin? Berikut penjelasannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apa Itu Turnitin?
Turnitin adalah perangkat lunak atau software berbasis teknologi yang dirancang untuk mendeteksi kemiripan teks dalam sebuah dokumen dengan dokumen lainnya yang sudah ada. Alat ini digunakan oleh institusi pendidikan, peneliti, dan organisasi untuk mencegah plagiarisme dan mempromosikan integritas akademik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari laman resminya, Turnitin didirikan pada tahun 1998 di University of California, Berkeley, oleh empat mahasiswa, yaitu Dr. John Barrie, Emmanuel Briand, Melissa Lipscomb, dan Dr. Christian Storm. Alat ini dibuat karena adanya kebutuhan dalam dunia pendidikan akan alat yang dapat membantu siswa belajar dengan tetap menjunjung tinggi integritas akademik.
Saat ini, Turnitin telah menjadi alat yang banyak digunakan oleh institusi pendidikan di seluruh dunia, seperti universitas, sekolah, dan lembaga pelatihan. Perusahaan ini menawarkan berbagai solusi teknologi pendidikan (edtech), termasuk alat terbaru untuk mendeteksi tulisan berbasis AI, sebagai respons terhadap perkembangan pesat tulisan yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan seperti ChatGPT.
Sejak peluncurannya, Turnitin telah memproses lebih dari 50 juta dokumen secara global. Hasil pemeriksaan tersebut disajikan dalam bentuk laporan kesamaan (similarity report), yang menunjukkan seberapa besar persentase teks dalam dokumen tersebut yang cocok dengan sumber lain.
Fungsi Utama Turnitin
1. Mendeteksi Plagiarisme
Fungsi utama Turnitin adalah mendeteksi plagiarisme dalam karya tulis akademik. Dengan algoritma canggihnya, Turnitin dapat memeriksa kesamaan teks secara rinci dan memberikan informasi mengenai sumber-sumber yang digunakan.
2. Meningkatkan Kesadaran Akademik
Selain sebagai alat pendeteksi plagiarisme, Turnitin juga berfungsi sebagai sarana edukasi. Mahasiswa dapat menggunakan laporan kesamaan untuk memahami pentingnya menulis secara orisinal dan memberikan penghargaan kepada penulis asli melalui sitasi yang benar.
3. Mendukung Penilaian yang Adil
Dengan Turnitin, pengajar dapat lebih mudah menilai keaslian karya siswa, sehingga penilaian menjadi lebih objektif. Hal ini membantu menciptakan suasana akademik yang adil, di mana setiap siswa dihargai berdasarkan usaha dan kreativitas mereka sendiri.
Cara Menggunakan Turnitin
Turnitin dapat digunakan dengan mudah karena bekerja dengan cara yang sederhana namun sangat efektif. Berikut adalah langkah-langkah penggunaannya.
1. Unggah Dokumen
Mahasiswa atau pengajar mengunggah dokumen yang ingin diperiksa ke platform Turnitin. Dokumen ini bisa berupa esai, laporan, atau tugas lainnya.
2. Proses Analisis
Setelah dokumen diunggah, Turnitin membandingkan teks dalam dokumen tersebut dengan database besar yang dimilikinya. Database ini mencakup miliaran halaman web, artikel akademik, dan dokumen yang sebelumnya pernah diunggah ke Turnitin.
3. Pembuatan Laporan Kesamaan
Turnitin menghasilkan laporan kesamaan yang menunjukkan persentase teks yang cocok dengan sumber lain. Laporan ini juga menyertakan detail tentang sumber-sumber yang memiliki kesamaan dengan dokumen yang diunggah.
Manfaat Turnitin dalam Dunia Pendidikan
1. Meningkatkan Kualitas Akademik
Dengan menggunakan Turnitin, institusi pendidikan dapat memastikan bahwa karya akademik yang dihasilkan oleh siswa adalah hasil kerja keras mereka sendiri. Hal ini berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
2. Mengajarkan Etika Akademik
Turnitin membantu siswa memahami pentingnya orisinalitas dan etika dalam penulisan akademik. Siswa belajar untuk menghargai karya orang lain dengan mencantumkan sitasi yang sesuai.
3. Mencegah Kecurangan Akademik
Kehadiran Turnitin sebagai alat deteksi plagiarisme juga berfungsi sebagai pencegah (deterrent) terhadap kecurangan akademik. Siswa menjadi lebih berhati-hati dalam menyusun tugas mereka dan berusaha menulis dengan orisinal.
