Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Petrus Di Mata Broek

Pertanyaan menlu belanda, hans van den broek, tentang penembakan misterius di indonesia, dianggap mencampuri urusan dalam negeri. (nas)

14 Januari 1984 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BANYAK menteri luar negeri mengunjungi Indonesia, tapi yang sempat , . membuat geger seperti menlu Bclanda Hans van den Broek tampaknya tidak banyak. Van den Broek dianggap membuat heboh karena ia menyenggol suatu hal yang peka di sini: petrus alias penembakan misterius. Rabu siang pekan lalu, setelah berbicara selama dua setengah jam dengan Menlu Mochtar Kusumaatmadja, pada pers van den Broek menyatakan, "Kami mengharapkan agar pada waktu mendatang pembunuhan ini diakhiri. Kami mengharapkan Indonesia dapat melaksanakan konstitusi dan tertib hukum." Menurut van den Broek, sejak April 1983, lebih dari tiga ribu orang diduga tewas akibat penembak gelap. Van den Broek mengatakan, Menlu Mochtar tidak membantah terjadinya pembunuhan itu, dan telah menjelaskan padanya latar belakang terjadinya peristiwa tersebut di atas, yakni peningkatan angka kejahatan yang mendekati tingkat terorisme, hingga masyarakat merasa tldak aman dan cenderung bertindak menghakimi sendiri. Menlu Belanda itu tampak kaget tatkala seorang wartawan menanyakan, tidakkah ucapannya itu bisa dianggap usaha mencampuri urusan dalam negeri Indonesia. Van den Broek mengakul, ia memang telah menanyakan suatu hal yang merupakan soal dalam negeri Indonesia. "Tapi, di pihak lain, pembunuhan itu langsung bertentangan dengan prinsip hak asasi manusia. Indonesia adalah anggota PBB dan menerima Piagam Hak Asasi Manusia. -Karena itu, kalau kita berbicara mengenai ini, kita bicara tentang hak asasi yang universal." Pangab Jenderal L.B. Moerdani rupanya merasa perlu meluruskan ucapan yang den Broek. Jumat lalu, setelah satu jam berbicara dengan van den Broek, Jenderal Benny mengatakan bahwa van den Broek menyatakan padanya: tidak ada maksud Belanda untuk mencampuri urusan dalam negeri Indonesia. "Saya menyesal jika pertanyaan saya memberi kesan campur tangan dalam negeri Indonesia," ujar van den Broek pada TEMPO. Tanggapan Benny? "Saya katakan padanya, memang kami merasa seakan-akan ada campur tangan. Tapi, karena beliau mengemukakannya secara baik, saya menjawab dengan nada yang sama." Menurut Benny, ia menjelaskan pada van den Broek, pembunuhan yang ada adalah akibat perkelahian antar-gang. "Ada orang-orang mati dengan luka peluru, tapi itu akibat melawan petugas. Yang berbuat itu bukan pemerintah. Pembunuhan itu bukan kebijaksanaan pemerintah," kata Benny dengan tegas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus