Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Polisi Hawa

Sejak lahirnya sampai sekarang polwan memiliki 933 anggota. Asal mula adanya polwan datang dari jawatan kepolisian negara di Yogya th 1948, lalu kini berkembang menjadi kekuatan Kamtibmas.

15 September 1973 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"ALANGKAH lucunya kalau dalam keadaan hamil tua kami menghadiri acara appel bendera", kata Kolonel Polisi Ny. Nelly Pawna Situmorang. Dan pula, "40% dari kami sudah berumahtangga", sambung Kepala Pusat Polisi Wanita itu menyambut usia 25 tahun korps tersebut awal bulan ini. Tak lain, wanita yang paling senior dalam Polri ini menyandarkan diri pada kodrat sebagai wanita Jadi biarpun Polwan - berbeda dengan tugas-tugas korps wanita dari angkatan lain -- memegang tugas operasionil, mereka tidaklah bisa diharap memegang posisi-posisi komando seperti Komandan-Komandan Komsekko, Komwil dan sebagainya. Ny. Situmorang seperti katanya, bahkan pernah mendapat tawaran mengikuti Seskopol -- tapi demi kodrat, terpaksa harus ditunda. Perkara operasionil ini memang perlu. Sebab -- antara lain, pada sekitar tahun 1948 para pelarian wanita Singapura, Riau dan lainnya tidak sudi badamlya diperiksa oleh petugas-petugas pria. Protes keras diajukan oleh organisasi wanita setempat - yang pada akhirnya menjadi makna berarti dalam rangka penyempurnaan tugas Kepolisian. Sebetulnya keinginan menerima polisi wanita ini pertama kali datang dari Jawatan Kepolisian Negara di Yogyakarta. Kemudian persis pada 1 September 1948 oleh cabang Jawatan tersebut di Sumatera Barat diterima enam calon untuk dididik sebagai Inspektur Polisi Wanita di Pukittinggi. Rok & lutut. Tapi rintisan ini untuk semelltara tenggelam oleh revolusi, Para Polwan turut pula bergerilya. Tahu 1957 gagasan untuk mendirikan badan khusus kaum hawa itu diteruskan pula. Begitu akhirnya setelah melalui pembicaraan di Kongres Wanita Indonesia di Surabaya usaha tersebut berhasil. Bulan Pebruari 1958, bagi tamatan SMP dibuka pendidikan Polwan untuk bidang DPKN dengan lama pendidikan satu tahun. Setamatnya menerima pangkat Brigadir Polisi tingkat II. Kemudian angkatan pertama program Polwan Umum diadakan pula pada tahun 1959 dan disusul oleh angkatan-angkatan berikutnya. Setelah melewati pendidikan di Sukabumi tersebut para perempuan ini memlapat pangkat Brigadir. Lantas untuk yang akademis disediakan PTIK. Demikian pada 1961 (artinya angkan ke-lX PTIK) diterima, mahasiswi. Setamat ini, dulu mereka mendapat pangkat Komisaris Polisi sementara, di samping titel dra. Kini pangkat itu diturunkan jadi AKI. alias Kapten Polisi. Di Akademi Angkatan Kepolisian pun, tak ketinggalan terobosan Kartini-Kartini ini. Dua puluh lima orang masuk pada tahun 1965. Ada lagi program-program lewat Hankam seperti Sekolah Perwira Wajib Militer ABRI, yang tentu saja terbuka bagi yang berniat mengembangkan Polwan. Walhasil, kekuatan Polwan sekarang ada 933 orang. Sama scperti korps perempuan yang lain - yang lahirnya lebih kemudian -- mereka tak boleh punya anak lebih dari tiga.Bagi yang melanggar batasan ini -- yang sejalan dengan konsep pemerintah di bidang KB tak ayal segera diberhentikan. Polwan, tetap polisi - yang bergerak di bidang Kamtibmas. Nah, dalam rangka beroperasi di lingkungan masyarakat - itu, mereka pun baru mematut-matutkan diri. Seperti yang dikatakan Letkol. Polisi Ny. Pramono, rok mereka tidak boleh di atas lutut. Maklumlah. Apalagi mereka juga turut dalam team penjaga kesusilaan klub malam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus