Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Prabowo Ajak Negara D-8 Kuat Bersama untuk Bela Palestina

"Kita bilang kita dukung Palestina, tapi kalau kita lemah bagaimana kita bisa dukung Palestina?" kata Prabowo.

20 Desember 2024 | 09.46 WIB

Presiden Prabowo Subianto tiba di Istana Kepresidenan Al Ittihadiya disambut oleh Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi, Kairo, Mesir, 18 Desember 2024. Dok. Sekretariat Presiden
material-symbols:fullscreenPerbesar
Presiden Prabowo Subianto tiba di Istana Kepresidenan Al Ittihadiya disambut oleh Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi, Kairo, Mesir, 18 Desember 2024. Dok. Sekretariat Presiden

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto mengajak negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Ekonomi D-8 untuk mengesampingkan perbedaan dan bersatu untuk kuat bersama membela Palestina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Hal itu disampaikan Prabowo dalam pidatonya di hadapan anggota D-8 pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-11 D-8 di Istana Kepresidenan New Administrative Capital, Kairo, Mesir pada Kamis, 19 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Sekali lagi kita harus belajar dari situasi geopolitik yang terjadi di sekitar kita saat ini, tanpa persatuan, tanpa mengatasi perbedaan kita tidak bisa kuat. Kita bilang kita dukung Palestina, tapi kalau kita lemah bagaimana kita bisa dukung Palestina?" kata Prabowo dalam KTT D-8 di The New Capital President Palace, Kairo, Mesir dikutip dari rilis resmi pada Jumat, 20 Desember 2024.

Ia menuturkan, D-8 merupakan blok ekonomi terbesar ketiga secara global dengan PDB gabungan sebesar US$4,81 pada tahun lalu. Menurut PricewaterhouseCoopers (PwC), negara anggota D-8 akan masuk dalam peringkat 25 negara dengan perekonomian terbesar pada tahun 2050.

Lebih lanjut, ia menyoroti potensi ekonomi biru karena negara-negara D-8 dikelilingi Samudera Atlantis, Laut Mediterrania, Laut India, hingga Samudera Pasifik. Jika total nilai perikanan dunia mencapai US$600 miliar, maka blok ekonomi ini bisa menjadi yang terkuat di dunia.

"Untuk itu kita harus bersatu, kita harus bekerja sama untuk bersatu, kita harus hidup dibalik perbedaan yang ada, kita harus mencari kemaslahatan rakyat kita. Tanpa persatuan, tanpa integrasi kita akan lemah. Jika kita lemah, kita akan dieksploitasi itulah hukum sejarah," kata Prabowo.

Hendrik Yaputra

Hendrik Yaputra

Bergabung dengan Tempo pada 2023. Lulusan Universitas Negeri Jakarta ini banyak meliput isu pendidikan dan konflik agraria.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus