Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengatakan banyak negara yang diam mengenai konflik di Palestina. Negara-negara itu bahkan pura-pura menyatakan bahwa serangan warga di Gaza itu bukan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Padahal, negara-negara tersebut selama ini berbicara mengenai demokrasi dan HAM.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hal itu disampaikan Prabowo dalam pidatonya di hadapan anggota Parlemen Turki, Ankara, Turki, Kamis, 10 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Banyak negara bicara tentang demokrasi, bicara tentang HAM. Tapi ketika anak-anak dan ibu-ibu dibom di jalur Gaza, mereka semua diam, pura-pura tidak tahu, dan pura-pura bahwa itu bukan pelanggaran HAM,” kata Prabowo di Turki dipantau melalui akun YouTube TBMM- Türkiye Büyük Millet Meclisi, Kamis, 10 April 2025.
Kepala Negara mengatakan, situasi dan kondisi dunia saat ini penuh ketidakpastian. Banyak terjadi penindasan yang dilakukan bangsa besar terhadap bangsa yang lemah.
Dalam keadaan itu, Prabowo mengatakan, Turki tampak menjadi pemimpin dunia dalam membela rakyat tertindas seperti rakyat Palestina. Karena itu, Prabowo berkomitmen Indonesia akan bersama Turki untuk membela rakyat tertindas. “Turki tetap tegas kami merasa ingin bersama Turki membela rakyat," kata dia.
Juru bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Philips Vermonte sebelumnya mengatakan, kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Turki merupakan tindak lanjut atas undangan Presiden Recep Tayyip Erdogan ketika berkunjung ke Indonesia pada Februari 2025 lalu.
"Dalam pertemuan terakhir di Jakarta, masyarakat Indonesia menyambut hangat Presiden Erdogan. Presiden Prabowo menyambut langsung kedatangan di bandara, mendampinginya ke hotel, dan kemudian mengantarnya kembali ke bandara saat kepulangannya," kata Philips Vermonte dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.
Philips mengatakan, ketika Presiden Erdogan berkunjung ke Istana Bogor, Jawa Barat, lebih dari 5.000 pelajar dan masyarakat pada menyambutnya. Mereka menyambut di sepanjang jalur menuju Istana Bogor dengan iring-iringan pasukan kavaleri sebanyak 75 personel.
Menurut Philips, sambutan itu membuat Erdogan terkesan. Bahkan, Presiden Ke-12 Turki itu menyatakan belum pernah menerima penyambutan sehangat itu sepanjang karir politiknya.
Kali ini, kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto bertemu Erdogan di Turki bertujuan menguatkan hubungan bilateral kedua negara.
Kunjungan itu juga sebagai bentuk komitmen Indonesia mendorong perdamaian dunia termasuk menyelesaikan konflik di Palestina.
"Sebagai kekuatan menengah dan negara dengan mayoritas penduduk Muslim, kedua negara memiliki peran strategis dalam terus mendorong semangat perdamaian, khususnya terkait konflik di Palestina," kata Philips dalam keterangan resmi, Kamis, 10 April 2025.
Selain itu, Philips mengatakan, kunjungan Presiden Prabowo juga akan mendorong peningkatan kerja sama ekonomi dengan Turki. Masih terdapat peluang yang cukup luas untuk memperkuat hubungan dagang kedua negara, sejalan dengan komitmen sebelumnya untuk meningkatkan nilai perdagangan secara seimbang hingga mencapai 10 miliar dolar AS.at di dunia,” kata dia.
Pilihan Editor: DPR Masih Tunggu Surat Presiden untuk Bahas RUU Polri