Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

politik

Prabowo Dukung Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Pilkada Jateng, Ingatkah Cara Jokowi di Pilpres 2024?

Presiden Prabowo promosikan pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Pilkada Jateng 2024. Pola dukungan ini pernah dilakukan Jokowi saat Pilpres 2024.

12 November 2024 | 08.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sikap politik Presiden Prabowo Subianto mempromosikan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah nomor urut 2, Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen membawa ingatan pada laku dugaan cawe-cawe oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi dalam Pilpres 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Saya mohon dengan sangat berilah suaramu kepada Jenderal Ahmad Luthfi dan Gus Taj Yasin Maimoen,” kata kepala negara dalam video yang diunggah akun @luthfiyasinofficial, dikutip Sabtu, 9 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada 2022, Prabowo selaku Menteri Pertahanan menjadi salah satu kandidat yang disokong Jokowi untuk maju sebagai calon presiden di Pemilu 2024. Jokowi bercerita, saat Prabowo meminta restu kepadanya, ia mengatakan sejak awal telah mendukung Ketua Umum Partai Gerindra itu.

“Sudah sejak awal. Kok restu-restu? Sejak awal saya sampaikan mendukung beliau,” ujar Jokowi saat menghadiri pembukaan pameran Indo Defence 2022 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat pada Rabu, 2 November 2022.

Sinyalir dukungan kepada Prabowo kembali diungkap Jokowi saat menghadiri HUT ke-8 Partai Perindo pada Senin, 7 November 2022. Jokowi menyinggung soal kemenangannya melawan Prabowo di Pilpres 2014 dan 2019. Dia kemudian menyebut Pilpres 2024 adalah jatahnya Prabowo untuk menang.

“(Saya) dua kali di Pemilu Presiden juga menang. Mohon maaf Pak Prabowo. Kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo,” kata Jokowi sembari tersenyum kepada Prabowo yang juga hadir dalam acara.

Selain meng-endorse Prabowo, Jokowi sebelum Pilpres 2024 juga sempat mempromosikan kader PDIP Ganjar Pranowo yang saat itu menjabat Gubernur Jawa Tengah. Laporan Majalah Tempo edisi Sabtu 4 Juni 2022 mengungkapkan, seorang petinggi kelompok relawan mengatakan Istana secara diam-diam telah menitipkan pesan untuk mulai menggalang dukungan buat Ganjar.

Seusai Rapat Kerja Nasional Projo di Magelang, Istana juga mendorong kelompok relawan lain menggelar acara serupa di daerah lain, seperti Jawa Timur. Dalam pidatonya di acara Rakernas tersebut, Jokowi sempat meminta Projo untuk bersabar dalam menentukan arah dukungan pada Pilpres 2024. Meskipun demikian, Jokowi sempat memberikan sinyal akan mendukung Ganjar yang hadir di acara tersebut.

“Fokus untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada dahulu, ojo kesusu sik, jangan tergesa-gesa, meskipun mungkin yang kita dukung ada di sini,” kata Jokowi pada Mei 2022.

Dua orang yang mengetahui dukungan Istana bercerita, Jokowi telah memanggil Ganjar pada Oktober 2021. Dalam pertemuan itu, Jokowi disebut meminta Ganjar meningkatkan elektabilitas hingga 30 persen. Ketika itu, hasil sigi sejumlah lembaga survei menunjukkan elektabilitas Ganjar 18-21 persen. Ganjar disarankan lebih aktif di media sosial dan menguatkan keterpilihannya.

Jokowi kembali memberikan sinyal dukungan kepada Ganjar pada acara pertemuan dengan sejumlah kelompok relawannya di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu, 26 November 2022. Ia menyebutkan ciri-ciri pemimpin yang layak untuk dipilih adalah yang memiliki rambut putih dan kerutan di wajah. Dua ciri fisik itu disebut sebagai petanda pemimpin itu memikirkan rakyat.

“Kalau wajah cling (mulus) dan bersih, tidak ada kerutan di wajah, hati-hati. Lihat rambutnya, kalau putih semua, ini mikirin rakyat ini,” kata Jokowi disambut tepuk tangan ribuan relawan yang memadati GBK.

Saat itu sempat berdesus Jokowi akan menduetkan Prabowo dengan Ganjar. Desus itu menguat setelah ketiganya bersua dalam acara panen raya di Kebumen, Jawa Tengah, pada Kamis 9 Maret 2023. Kemesraan antara Jokowi dengan Prabowo dan Ganjar disebut-sebut pula sebagai sinyal endorse kepada keduanya untuk maju dalam Pilpres 2024.

Dilansir dari Majalah Tempo, ide menduetkan Prabowo-Ganjar itu disampaikan Jokowi dalam pertemuan dengan pengurus Partai Gelora di Istana Bogor, Jawa Barat, awal Mei 2023 lalu. Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Gelora, Mahfudz Siddiq kepada Tempo di Jakarta Pusat, Kamis, 26 Oktober 2023.

“Ide besar Pak Jokowi, PDIP dan Gerindra bergabung menjadi tulang punggung dari koalisi besar,” katanya.

Dalam pertemuan itu, Jokowi menyampaikan pembentukan koalisi PDIP dan Gerindra bertujuan memastikan keberlanjutan program pemerintah, termasuk Ibu Kota Nusantara atau IKN. Namun, upayanya menemui jalan buntu. Kedua partai sama-sama bersikukuh mengusung jagoan masing-masing.

“Saya kira terbuka kalau Pak Ganjar mau ikut dengan Pak Prabowo dengan catatan Pak Prabowo calon presiden,” kata Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo dalam acara deklarasi Prabowo Mania 08 di Menteng, Jakarta Pusat, Ahad, 12 Maret 2023.

Sementara itu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku bingung dengan isu Prabowo akan berpasangan dengan Ganjar dalam Pilpres 2024. “Lho saya sendiri sampai bingung,” kata dia dalam Rapat Kerja Nasional atau Rakernas IV PDIP di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Ahad, 1 Oktober 2023.

Dikutip dari Koran Tempo terbitan Ahad, 1 Oktober 2023, hubungan Jokowi dengan Megawati pun disinyalir kian memanas. Terutama setelah Megawati dalam HUT ke-50 PDIP menyebut Jokowi bukan apa-apa tanpa partainya. Dalam pelbagai pidato, Megawati juga acap menyebut Jokowi adalah petugas partai.

Jokowi, yang tak dilibatkan dalam pemilihan Ganjar sebagai capres PDIP, kemudian semakin dekat dengan Prabowo, capres Partai Gerindra. Bahkan hubungan keduanya disebut lebih dari sekadar antara presiden dengan menterinya. Pihak Gerindra mendefinisikan hubungan keduanya setaraf sahabat. Jokowi dan Prabowo adalah bestie

“Dua beliau tersebut memang bestie lah, kalau istilah anak zaman sekarang,” kata Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman di Gedung DPR RI, Senin, 19 Juni 2023.

Menurut Jokowi, seringnya pertemuan dengan Prabowo akhir-akhir ini lantaran jadwal Ketum Gerindra itu cocok dengan dirinya serta ada hal penting yang ingin Prabowo sampaikan. Ia juga menyebut dalam pertemuan itu dirinya dengan Prabowo juga membahas soal politik. “Ya utamanya soal politik, saya bicara apa adanya.”

Kedekatan Jokowi dengan Prabowo juga membuat media Singapura The Straits Times menyoroti fenomena ini. Dalam artikel terbitan Senin, 26 Juni 2023, Jokowi disebut cenderung mendukung Prabowo ketimbang calon usungan PDIP, Ganjar. Jokowi disebut mendukung Prabowo lantaran merupakan populis sayap kanan, yang berkomitmen penuh untuk mendukung karier politik anggota keluarganya.

“Tanda-tanda berkembang bahwa Presiden Indonesia Joko Widodo condong mendukung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai presiden dalam pemilu 2024 daripada kandidat partainya sendiri Ganjar Pranowo,” kata laporan The Straits Times, dikutip Tempo, Jumat, 30 Juni 2023.

Di sisi lain, hubungan Jokowi dengan PDIP kian merenggang seiring pendaftaran kandidat capres ke KPU. Hubungan keduanya kian tak menentu ketika Partai Solidaritas Indonesia atau PSI menggugat ambang batas usia capres. PSI ingin Mahkamah Konstitusi alias MK merevisi usia minimal capres dan cawapres dari 40 tahun menjadi 35.

Tujuannya, membuka peluang Gibran Rakabuming Raka, anak sulung Jokowi, masuk bursa cawapres. Nama Gibran memang mencuat sebagai kandidat kala itu. Tapi ia terganjal batas usia minimal pencalonan. Benar saja, setelah MK merevisi bahwa kepala daerah boleh mencalonkan diri sebagai capres-cawapres, Gibran pun dideklarasikan sebagai pendamping Prabowo.

Hubungan Jokowi dan PDIP serta Megawati kian panas ketika Kaesang Pangarep, adik Gibran, menjadi Ketua PSI setelah dua hari menjadi anggota partai. Para politikus PDIP menduga Kaesang akan membawa partai itu mendukung Prabowo. Tak meleset, PSI pun akhirnya menyatakan dukungan kepada pasangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.

“Kami Partai Solidaritas Indonesia mendukung Bapak Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai capres cawapres 2024,” kata Kaesang saat deklarasi dukungan di Ballroom The Djakarta Theater, Jalan Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 24 Oktober 2023.

Tudingan cawe-cawe Jokowi pun kian marak seiring putra sulungnya menjadi calon wakil presiden pendamping Prabowo. Apalagi, pada awal Januari, Prabowo menjadi satu-satunya kandidat kepala negara yang diajak makan malam oleh Jokowi di Rumah Makan Seribu Rasa Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat, 5 Januari 2024.

Pertemuan Jokowi-Prabowo menjelang hari pencoblosan Pilpres 2024 itu membikin gerah udara politik. Kepala negara disebut-sebut berpihak pada Koalisi Indonesia Maju pengusung Prabowo-Gibran. Apalagi sebelumnya Jokowi mengeluarkan pernyataan soal presiden boleh berpihak dan kampanye.

Jokowi kembali menjadi perbincangan khalayak ramai lantaran pernyataannya terkait netralitas presiden. Pada Rabu, 24 Januari 2024, Jokowi mengatakan bahwa presiden dapat memihak dan juga presiden boleh kampanye dalam pemilu. Hal itu disampaikan usai menyerahkan pesawat tempur ke TNI bersama Prabowo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Rabu, 24 Januari 2024.

“Presiden itu boleh kampanye. Boleh memihak. Kita ini kan pejabat publik, sekaligus pejabat politik. Masa ini enggak boleh,” kata Jokowi.

Jokowi kala itu juga mengatakan presiden boleh kampanye dan juga memihak dalam pemilu asalkan tidak menggunakan fasilitas negara. Menurut Jokowi, kampanye merupakan hak demokrasi dan hak politik setiap warga negara, termasuk presiden dan para menteri.

Isu keberpihakan Jokowi terhadap Prabowo kian menjadi pada penghujung Januari atau setengah bulan sebelum hari pencoblosan. Lewat Instagram, Prabowo membagikan momen kebersamaan dirinya dengan Jokowi kala makan bakso bersama di Magelang, Jawa Tengah.

“Sore hari makan bakso bersama Presiden RI @Jokowi di Magelang, Jawa Tengah,” tulis Prabowo dalam unggahannya melalui akun media sosial Instagram pribadinya, @Prabowo, Selasa, 30 Januari 2024.

Jokowi ketika ditanya apa yang mereka obrolkan, pihaknya tidak mau merinci. “Ngobrolin bakso, ngobrolin kelapa muda, ngobrolin tahu goreng, udah gitu,” kata Jokowi. Sementara Prabowo dalam kesempatan yang sama juga tidak ingin menyampaikan isi obrolannya. Dia hanya menyebut Jokowi tahu di mana makan enak.

HENDRIK KHOIRUL MUHID | NANDITO PUTRA | NOVALI PANJI NUGROHO |  MAJALAH TEMPO

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus