Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menghadiri upacara serah terima jabatan di Kementerian Pertahanan, Selasa, 22 Oktober 2024. Jabatan yang sebelumnya dijabat Prabowo tersebut akan diisi oleh Letjen TNI (Purn.) Sjafrie Sjamsoeddin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Upacara serah terima jabatan dilakukan secara militer. Ratusan prajurit dan pasukan komando cadangan dikerahkan berbaris di lapangan depan kantor Kemenhan, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prabowo tiba di kompleks Kementerian Pertahanan pada pukul 13.55. WIB. Upacara serah terima jabatan tersebut turut dihadiri oleh sejumlah pejabat negara dan pensiunan TNI. Mantan istri Prabowo Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto juga terlihat hadir. Putri sulung Soeharto itu tiba belakangan menyusul Prabowo sekitar pukul 14.05
Serah terima jabatan ditandai dengan penyerahan dan pembacaan memorandum jabatan. Saat memorandum jabatan dibacakan, Prabowo dan Sjafrie tampak naik ke atas mimbar kehormatan, menghadap ke arah pasukan baris-berbaris.
Sjafrie Sjamsoeddin bukan sosok baru di bidang pertahanan. Dia sebelumnya telah menjabat sebagai Asisten Khusus Menteri Pertahanan Bidang Manajemen Pertahanan sejak 6 Desember 2019. Menteri Pertahanan kala itu adalah Prabowo Subianto.
Sjafrie merupakan purnawirawan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan jabatan terakhir bintang tiga atau Letnan Jenderal. Dia berdinas sejak 1974 hingga pensiun 2010.
Selama berdinas, Sjafrie bergabung di satuan Infanteri Kopassus. Sjafrie tercatat pernah bertugas menangani Operasi Seroja di Timor Timur, operasi di Aceh, dan konflik Papua.
Sjafrie merupakan teman Prabowo semasa taruna Angkatan Darat di Lembah Tidar, Magelang. Sjafrie masuk akademi pada 1971, sementara Prabowo setahun sebelumnya. Namun, Sjafrie dan Prabowo lulus bersamaan pada 1974.
Lulus dari akademi, Sjafrie lama berkarir di Kopassus. Dia pernah menjabat sebagai Kepala Staf Kodam Jakarta Raya pada 1996, dan tahun berikutnya menjadi Panglima Kodam Jaya. Jabatan itu tetap dipegangnya hingga Jakarta dilanda kerusuhan pada 1998. Sjafrie juga pernah tercatat sebagai Kepala Pusat Penerangan TNI pada 2002.
Di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Sjafrie juga mendapat jabatan sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan. Selain itu dia juga pernah bertugas Komandan Paspampres di masa Presiden Soeharto.