Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -- Gagasan untuk menyelenggarakan muktamar luar biasa Nadhlatul Ulama (MLB NU) merupakan aspirasi yang disampaikan warga NU. MLB juga menjadi refleksi kritis untuk menjaga muruah organisasi. “Perlu ditegaskan, atau mungkin Ketua Umum PBNU perlu melihat dengan nurani yang bijak, gagasan MLB NU bukan digagas oleh orang-orang di luar NU,” ujar Presidium Penyelamat Organisasi Muktamar Luar Bisa Nadhlatul Ulama (MLB NU) Bidang Hukum dan Organisasi, Jafar Shodiq, dalam keterangan resminya pada Ahad, 1 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jafar mengatakan MLB sudah diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) NU. Selain itu, kata dia, MLB bisa diselenggarakan apabila Ketua Umum Pengurus Besar melakukan pelanggaran berat terhadap ketentuan AD/ART.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jafar menilai ketua umum PBNU telah menisbikan ulama-ulama pesantren yang telah banyak berkiprah baik di level struktural maupun kultural dengan cara memecat mereka. “Ketua umum PBNU sekarang dalam kepemimpinannya penuh dengan kooptasi, intimidatif, anti-kritik, arogan, dan jauh dari cara-cara pendekatan keilmuan tetapi penyelesaian dengan cara pendekatan kekuasaan," ucap Jafar.
Gaung MLB NU muncul dari Presidium Penyelamat NU yang dikoordinir Abdussalam Shohib atau Gus Salam sejak September 2024. Menurut Gus Salam, MLB NU digagas para kiai NU yang kecewa dengan kepengurusan PBNU saat ini.
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan meragukan kelompok tersebut. “Sampai sekarang kami masih belum yakin, ini beneran atau cuma iseng. Karena enggak ada hujan, enggak ada angin kok tiba-tiba MLB," ujar Gus Yahya kepada awak media di Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu, 30 November 2024.
Gus Yahya mengatakan MLB NU bukan aspirasi pengurus wilayah dan pengurus cabang NU se-Indonesia. Karenanya, MLB NU dinilai hanya mengganggu integritas PBNU. Ia juga mempersilakan MLB NU untuk membuat organisasi sendiri.
Jafar Shodiq menegaskan, dalam ketentuan AD/ART, MLB dipimpin dan diselenggarakan oleh pengurus struktural PBNU, dan bukan hanya oleh ketua umum PBNU. Artinya, kata dia, jika kemudian pengurus struktural PBNU memimpin jalannya MLB NU maka sah secara AD/ART. "Sah juga secara hukum untuk selanjutnya didaftarkan kepengurusan hasil MLB NU tersebut ke Kementerian Hukum," ujar Jafar.
Dalam kesempatan terpisah, Gus Salam menegaskan, aturan MLB ada dalam AD/ART Pengurus Besar NU. Dalam aturan tersebut, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi jika ingin mengadakan MLB. “Selama memenuhi syarat itu, ya MLB bisa terjadi. Jadi kurang tepat jika dikatakan ilegal,” ujar Gus Salam kepada Tempo pada Ahad, 1 Desember 2024.
Gus Salam juga mengatakan, gagasan muktamar luar biasa bukan hanya saat ini. Pada sekitar 2004-2005, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) juga pernah menggagas MLB NU.
Gus Salam menanggapi santai perihal pernyataan Gus Yahya yang menyatakan MLB NU ilegal karena tak ditolak oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) se-Indonesia. Menurut Gus Salam, PWNU se-Indonesia terkena tekanan. Para pengurus pun kerap mendapat ancaman jika tak mengikuti perintah dari pimpinan PBNU.
“Kami memahami kondisi psikis PWNU dan PCNU yang selalu kena tekanan, intimidasi, dan arogansi PBNU. Sehingga, mereka secara verbal mengikuti saja keinginan PBNU untuk menghindari pemecatan, pembunuhan karakter, dan lainnya,” jelas pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar Jombang itu.
Gus Salam menegaskan, Presdium MLB NU tidak gentar. Mereka akan terus berkomunikasi intens dengan PWNU dan PCNU se-Indonesia secara tertutup untuk menghindari intimidasi tersebut. Gus Salam juga optimistis MLB NU dapat terlaksana dalam waktu dekat. Saat ini, pihaknya sedang mengatur strategi untuk meminimalisir kegaduhan.
Hanaa Septiana berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: