Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Nama Connie Rahakundini Bakrie atau Connie Bakrie mendapat sorotan karena dirinya termasuk salah satu tokoh yang memberikan sambutan dalam Peringatan 1 Suro atau 1 Muharram 1445 H di Al Zaytun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selain Connie, terdapat antara lain pengusaha Pablo Benua dan Ilham Aidit memberikan sambuatan sebagaimana ditampilkan dalam akun Youtube Al Zaytun Official pada 19 Juli 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam pidatonya, Connie menjelaskan kedatangannya sebagai guru dan pendidik, ia menyampaikan bahwa kehadirannya untuk menyaksikan galangan kapal yang dimiliki Al Zaytun sekaligus memaparkan mengenai keberagaman yang diajarkan Al Zaytun.
"Diberikan kesempatan emas untuk melihat dan menyaksikan dengan bangga galangan kapal serta seluruh perangkat terwujudnya ekonomi biru, ekonomi semi biru yang diwujudkan dalam bentuk kerja nyata bukan sekadar kata dan wacana oleh Al Zaytun dengan segala kemandirian dan keberdikariannya," katanya, kemudian mengatupkan tangan ke arah pimpinan Al Zaytun, Panji Gumilang.
"Apa yang saya ketemukan di dalam kunjungan saya bersama syekh Panji Gumilang kemarin di galangan kapal al zaytun menurut saya adalah membuktikan masih bersembunyisemua semangat leluhur kita dalam aliran yang sewaktu-waktu muncul sebagai gerakan-gerakan sosial yang berskala kecil tetapi dapat menjadi masif kalau kemudian diikuti oleh yang lainnya," katanya yang mendapat riuh tepuk tangan hadirin. Ia kemudian menjabarkan produksi kapal dunia saat ini.
"Al Zaytun dengan langkah kecil tetapi pasti dan mampu mewujudkan Indonesia Raya sebagaimana kekuatan Jepang, Cina, Italia, Rusia dan seterusnya," kata Connie.
Lantas siapa Connie Rahakundini Bakrie?
Perempuan yang lahir pada 3 November 1964 ini merupakan analis militer yang cukup populer. Dilansir dari prismajurnal, Connie Bakrie dikenal ketika dirinya menulis artikel mengenai tantangan, kebutuhan, dan masalah pembangunan postur dan kapabilitas militer Indonesia pada era Reformasi.
Connie Bakrie merupakan lulusan APCSS (Asia Pacific Center for Security Studies) dan juga lulusan dari Institute of National Security Studies (INSS) di Tel Aviv, Israel.
Dirinya juga pernah menjabat sebagai Anggota Dewan Pakar Partai Nasional Demokrat sebelum akhirnya keluar setelah mengetahui bahwa NasDem mengusung Anies Baswedan sebagai capres.
Connie Bakrie termasuk yang mempertanyakan pemberian pangkat Letnan Kolonel Tituler oleh Tentara Nasional Indonesia kepada selebritas Deddy Corbuzier. Pemberian pangkat ini telah disahkan oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman, dan diserahkan langsung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
"Sekarang yang perlu dipertanyakan pada pangkat Letkol Deddy Corbuzier itu dalam konteks apa? Atas urgensi apa diberikan pangkat tersebut?" kata Connie saat dihubungi, Ahad, 11 Desember 2022. "Sementara banyak letkol yang berkualifikasi komando bisa memimpin pasukan infanteri Komponen Cadangan."
Kini, nama Connie Bakrie kembali menjadi perbincangan setelah dirinya memberikan pidato di Ponpes Al Zaytun dan melihat galangan kapal serta bunker di bawah masjid bertingkat 7 di Al Zaytun.
ANANDA BINTANG P I SDA