Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Surabaya - Dirut Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS Unair), Surabaya, Nasronudin, meminta Pemerintah Kota dan Provinsi Jawa Timur segera menyuplai alat pelindung diri (APD) karena stok di rumah sakit mulai menipis. Padahal, RS Unair menjadi salah satu tempat perawatan Pasien dalam Pengawasan Corona.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Hari ini kami dengan tergesa-gesa meminta juga kepada dinkes untuk mensuplai. Juga BNPB, kantor gubernur, Unair, semua kami kerahkan," kata Nasronudin saat memberikan keterangan pers kepada wartawan, Senin, 16 Maret 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Nasronudin, stok alat pelindung diri untuk tenaga medis yang merawat pasien dalam pemeriksaan (PDP) di Rumah Sakit Pendidikan Unair hanya cukup untuk beberapa hari ke depan. "Mungkin stoknya bisa 3-4 hari ke depan," katanya.
Ia mengatakan dalam sehari pihaknya membutuhkan 17 buah APD untuk merawat satu pasien. "Itu yang di ruang isolasi, belum yang di ruangan observasi dan poli khusus," kata dia.
Dia khawatir jika stok APD tidak segera disuplai maka kesehatan tenaga medisnya bakal terancam. "Kami mengantisipasi potensi meledaknya pasien. Jangan sampai karena menolong orang, karyawan kami jadi korban," ujar Nasronudin.
RS Unair saat ini merawat 9 pasien terkait corona. Mereka terdiri dari tiga pasien dalam pengawasan (PDP) dan enam orang dalam pemantauan (ODP). Kesembilan orang itu dirawat setelah melakukan pemeriksaan virus corona di poli khusus, Ahad lalu.