Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menyambut Wakil Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid bin Hamidi di Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa sore, 22 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pilihan editor: Urusan Guru pun Akan Dikontrol Pemerintah Pusat. Buat Apa?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ahmad Zahid tiba di beranda Istana Merdeka pukul 15.42 WIB. Dengen mengenakan batik biru, Zahid menyalami Prabowo sambil tersenyum. “Kawan lama. Dari masa muda,” kata Prabowo kepada kamera sembari berjalan ke ruangan.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana mengatakan Wakil PM Malaysia mendatangi Istana Kepresidenan pada pukul 15.00 WIB.
“Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian lawatan resmi Wakil Perdana Menteri Malaysia ke Indonesia yang berlangsung sejak tanggal 20 April 2025,” kata Yusuf dalam keterangan tertulisnya.
Sehari sebelumnya, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka bertemu Ahmad Zahid Hamidi di Istana Wakil Presiden, Jakarta.
Usai pertemuan sekitar satu jam, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno mengatakan kedua pemimpin membahas berbagai isu strategis yang menyangkut kerja sama bilateral RI-Malaysia di berbagai sektor.
"Ada pembahasan tentang penguatan kerja sama ekonomi, terutama sekali kerja sama kawasan Batam-Johor," kata Pratikno pada 21 April 2025, dikutip dari Antara.
Selain ekonomi, isu industri halal turut menjadi sorotan. RI dan Malaysia merupakan dua negara dengan populasi Muslim terbesar di Asia Tenggara. Kedua negara sepakat untuk memperkuat kolaborasi dalam pengembangan industri halal yang berkelanjutan.
Isu perlindungan pekerja migran Indonesia juga dibahas. Kedua negara berkomitmen untuk mengintensifkan implementasi one channel system. Pratikno mengatakan sistem ini untuk memastikan perlindungan dan penyaluran tenaga kerja Indonesia secara lebih sistematis dan aman.
Isu lainnya adalah kerja sama di sektor kelapa sawit karena Indonesia dan Malaysia merupakan produsen terbesar dunia. Pratikno mengungkapkan kedua negara berencana memperkuat kolaborasi untuk menghadapi tantangan global terkait industri ini.
Kemudian dalam bidang pendidikan, kedua pemimpin sepakat untuk memperluas kerja sama melalui program Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Kejuruan (Technical and Vocational Education and Training/TVET). Malaysia, kata Pratikno, berencana mengirimkan mahasiswanya untuk belajar di berbagai universitas dan institut teknologi di Indonesia.
Di samping pendidikan, kedua pemimpin membahas kerja sama pariwisata menjelang “Tahun Pariwisata Malaysia 2026”. Menurut Pratikno, Pemerintah Malaysia ingin mempromosikan pariwisata Malaysia di Indonesia sebagai bagian dari agenda tersebut.
Dalam sektor maritim dan pertanian, kedua negara membahas perlindungan nelayan di perairan perbatasan dan peningkatan kerja sama pertanian.
"Kerja sama di bidang pertanian, karena tadi Pak Wakil Perdana Menteri Malaysia juga menegaskan bahwa produksi pertanian Indonesia bagus, jadi ingin belajar juga dari Indonesia," katanya.
Terkait sektor agama, kata Pratikno, keduanya membahas inisiatif kerja sama permukiman bagi jemaah haji dan umrah di Arab Saudi serta penguatan pendidikan Islam moderat antara Indonesia dan Malaysia.
Indonesia dan Malaysia juga menegaskan kembali komitmen untuk memberikan dukungan penuh kepada perjuangan rakyat Palestina.
Pilihan editor: Pramono Anung: Pendaftaran PPSU Bisa di Kelurahan