Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta --Bakal calon Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan tidak masalah jika rival politiknya Sudirman Said mengatakan tidak nyaman dengan sebutan Jateng sebagai kandang banteng.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tidak masalah bagi saya kalau tidak nyaman. Kan nanti rakyat yang membuktikan waktu pemilihan. Masih senang sama banteng atau tidak," kata Ganjar, Selasa 30 Januari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ganjar menandaskan, sejak dilantik menjadi Gubernur dan kemudian maju lagi sebagai petahana, ia memastikan siap mempertahankan Jateng sebagai `kandang banteng`, " kita semua sudah siap, dan kader PDIP harus siap," kata Ganjar lagi.
Menurut Ganjar, sejak dulu Jawa Tengah telah menjadi basis PDIP sehingga jika ada pihak-pihak yang ingin mengubahnya, maka para kader partai berlambang banteng moncong putih tidak akan tinggal diam.
"Jateng memang sejak dulu jadi markasnya PDIP, kalau ada yang mau mengganti, apa `bantengnya` pada diam? tentu tetap bergerak mempertahankan markasnya. Sekarang saja yang bukan banteng sudah bergerak demi mempertahankan banteng, apalagi yang banteng asli, pasti sekuat tenaga berjuang," ujarnya.
Ganjar optimistis mampu mempertahankan Jateng sebagai "kandang banteng" terkait Pilgub Jateng 2018 karena tim pemenangan sudah bergerak untuk melakukan sosialisasi.
"Tim sukses di bawah komando Ketua DPD PDIP Jateng Bapak Bambang Wuryanto, semua lapisan sukarelawan dan partai koalisi siap bergerak," kata Ganjar.
Pasangan bakal calon gubernur Ganjar Pranowo dan Taj Yasin Maimoen pada Pilkada Jateng 2018 diusung oleh PDIP, Partai Nasdem, Partai Persatuan Pembangunan serta Partai Demokrat.