Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PRABOWO Subianto melakukan reshuffle kabinet pertamanya pada Rabu sore, 19 Februari 2025, atau empat bulan sejak dia dilantik menjadi presiden. Prabowo melantik Guru Besar Institut Teknologi Bandung Brian Yuliarto sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Brian dilantik sebagai Mendiktisaintek Kabinet Merah Putih melalui Keputusan Presiden Nomor 26P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Merah Putih periode 2024-2029. “Memutuskan, menetapkan, mengangkat Profesor Brian Yuliarto sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Kabinet Merah Putih dalam sisa masa jabatan periode 2024-2029,” kata Prabowo.
Prabowo Bilang akan Singkirkan yang Tidak Bekerja
Peringatan Prabowo yang akan melakukan perombakan kabinet menjadi kenyataan. Sebelumnya, Prabowo mengatakan akan menyingkirkan pembantunya yang tidak mau benar-benar bekerja untuk rakyat. “Yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat, ya saya akan singkirkan," ujarnya kepada awak media di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 5 Februari 2025.
Prabowo mengatakan rakyat menuntut pemerintah berjalan dengan bersih. Pemerintah juga harus bekerja murni untuk kepentingan bangsa dan rakyat. “Kami ingin rakyat menuntut pemerintah yang bersih dan benar, yang bekerja dengan benar. Jadi saya ingin tegakkan itu. Kepentingan hanya untuk bangsa dan rakyat, tidak ada kepentingan lain,” kata dia.
Keputusan Prabowo melakukan perombakan kabinet di empat bulan pertama kerjanya mendapat tanggapan dari berbagai pihak, termasuk dari partai politik Koalisi Indonesia Maju atau KIM Plus, yaitu koalisi partai politik pendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
PKB: Reshuffle Kabinet Bukti Prabowo Tak Segan Tertibkan Menterinya
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menilai reshuffle perdana di Kabinet Merah Putih adalah bukti Presiden Prabowo Subianto tak segan menertibkan menteri dalam jajaran kabinetnya.
Perombakan kabinet itu juga membuktikan peringatan Prabowo sebelumnya yang memperingatkan jajaran menterinya akan diganti jika tidak bekerja dengan benar. “Yang jelas Pak Prabowo tidak akan segan-segan melakukan penertiban seperti yang disampaikan setiap kali, ya. Jadi kemarin ini saya pikir satu bukti saja, salah satu bukti, meskipun belum genap 200 hari, sudah terjadi reshuffle,” kata dia di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 20 Februari 2025, seperti dikutip dari Antara.
Dia menilai perombakan perdana di kabinet itu sebagai peringatan kepada para menteri lainnya yang tidak berkinerja baik agar berhati-hati. “Kepada masyarakat umum juga, jika ada kementerian atau pejabat, pemerintah, eksekutif, yang kemudian di situ kurang baik kinerjanya sampaikan saja kepada Pak Prabowo sebagai pemegang hak prerogatif, karena Pak Prabowo tidak akan segan-segan untuk mengganti dengan yang lebih baik,” ujarnya.
Menanggapi anggapan yang menilai reshuffle hanya akan dikenakan Prabowo kepada menterinya yang non-partai atau profesional, dia mengatakan itu hak prerogatif presiden. “Siapa pun boleh digeser, tapi Pak Prabowo tidak mengatakan hari ini menteri dari partai atau menteri profesional, yang jelas Pak Prabowo mengatakan semua menteri yang ada, baik dari partai maupun di luar partai, mereka orang-orang yang profesional, yang tidak profesional pasti beliau akan lakukan reshuffle,” kata dia.
Golkar: Presiden Pasti Menginginkan Orkestra Terbaik
Adapun Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Nurul Arifin mengatakan partainya menghargai perombakan perdana di Kabinet Merah Putih karena Presiden Prabowo menginginkan orkestra terbaik dalam kabinetnya. “Jadi Presiden pasti menginginkan orkestra yang terbaik, orang-orang yang terbaik yang duduk di dalam kabinetnya sebagai pembantu presiden. Saya kira posisi Golkar adalah menghargai proses tersebut,” kata Nurul di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.
Nurul juga menyebutkan partainya menghargai perombakan kabinet karena kewenangan tersebut sepenuhnya ada di tangan presiden. “Kami tahu betul dan paham betul bahwa reshuffle adalah hak prerogatif dari presiden, dan kami menghargai setiap pergantian karena kan ini statusnya pembantu presiden,” ucapnya.
Mengenai kader Partai Golkar yang duduk dalam kabinet, anggota Komisi I DPR itu menilai akan berkinerja baik dan kompak mendukung jalannya pemerintahan Presiden Prabowo. “Ya, kalau kami sih melihat bahwa kader-kader yang diberikan oleh Partai Golkar itu sudah yang terbaik, dan kami sangat mendukung gitu, tidak ada saling menjatuhkan, kami kompak ya. Kami kompak Golkar untuk pemerintahan,” kata dia.
Hendrik Yaputra dan Antara berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Pramono Anung Belum Berangkat Retret ke Akmil Magelang, Heru Budi Sambangi Kediamannya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini