Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Reaksi Pengamat dan Akademisi Soal Permainan Koin Jagat

Pengamat menilai permainan Koin Jagat tidak produktif dan merugikan. Masyarakat mesti mewaspadai keamanan datanya saat bermain permainan ini.

16 Januari 2025 | 21.41 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Giska memainkan aplikasi berburu harta karun Koin Jagat di Jakarta, 15 Januari 2025. TEMPO/Subekti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

FENOMENA perburuan harta karun digital melalui aplikasi Jagat, yang dikenal dengan sebutan Koin Jagat, telah mencuri perhatian banyak orang di Indonesia. Menurut pengamat infrastruktur dan tata kota, Yayat Supriatna, permainan Koin Jagat tidak produktif dan merugikan. Dia menilai, meski koin disebut dapat ditukarkan menjadi hadiah uang, permainan tersebut memiliki banyak kerugian.

“Kalau kerugiannya, habis waktu atau buang waktu percuma. Tidak produktif menghabiskan waktu hanya untuk mencari keberuntungan,” kata Yayat saat dihubungi di Jakarta pada Selasa, 14 Januari 2025, seperti dikutip dari Antara.

Yayat juga menyoroti lokasi kegiatan permainan tersebut. Apabila menggunakan fasilitas umum, maka hal ini dapat memunculkan konflik ruang antara mereka yang ingin berolahraga atau berekreasi dan mereka yang bertaruh mendapatkan hadiah dari permainan Koin Jagat.

Permainan Koin Jagat, kata dia, bahkan bisa mengganggu keselamatan jiwa. Sebab, apabila permainan itu dilakukan di wilayah padat lalu lintas, maka permainan ini bisa menjadi pemicu kecelakaan.

Dia menambahkan koin yang sengaja disebar secara tersembunyi juga dapat memicu perilaku masyarakat untuk membongkar prasarana, merusak tanaman, atau fasilitas publik.

“Jika terjadi insiden kecelakaan atau kerusakan fasilitas publik, apakah mereka (penyelenggara permainan) ikut bertanggung jawab? Saya khawatir kegiatan ini akan membuat perilaku remaja yang tidak punya penghasilan atau tidak punya uang jajan akan semakin tidak produktif. Mengejar yang instan tapi memboroskan waktu dan tidak produktif,” ucap Yayat.

Bermula dari tren viral di media sosial, terutama TikTok, permainan Koin Jagat mengajak pengguna mencari dan mengumpulkan koin virtual yang tersebar di berbagai lokasi publik di kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.

Setiap koin yang ditemukan bisa ditukarkan dengan hadiah uang tunai yang menggiurkan. Meski menawarkan keseruan dan hadiah menarik, permainan ini juga menimbulkan kontroversi karena dampak negatifnya terhadap fasilitas umum dan ruang publik.

Banyak fasilitas umum berupa taman berantakan karena, para pemburu mencari koin di sela-sela tanaman sampai saluran air, bahkan ada yang mencongkel tegel.

Pakar Ingatkan Soal Keamanan Data Saat Bermain Koin Jagat

Adapun dosen Sistem Informasi Universitas Dinamika (Stikom Surabaya), Romeo, mengingatkan masyarakat perihal keamanan data mereka saat bermain Koin Jagat yang menjadi fenomena akhir-akhir ini.

“Saat kita menggunakan aplikasi tersebut, data privasi kita terunggah ke aplikasi, karena aplikasi tersebut terus menerus dalam kondisi online," kata dia di Surabaya, Rabu, 15 Januari 2025.

Dia menuturkan, untuk memberikan status keberadaan pemain, aplikasi menggunakan Sistem Pemosisian Global (GPS) yang berjalan di background process, sehingga dapat menguras baterai dari telepon seluler pengguna.

“Selain keamanan data privasi, terdapat bahaya penipuan dari oknum tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan Jagat,” ujarnya.

Menurut dia, sejatinya permainan ini bukan hal yang baru di dunia digital. Sebelumnya, sudah pernah ada permainan yang serupa dengan Koin Jagat ini, yaitu Pokemon Go. Romeo menjelaskan, meskipun Pokemon Go dan Koin Jagat serupa, mereka tak sama.

“Pokemon Go adalah aplikasi berbasis game yang menggunakan augmented reality (AR) dan GPS, sedangkan Koin Jagat merupakan aplikasi media sosial berbasis lokasi,” ucapnya.

Dia berharap pemerintah dapat memastikan pengembang dari aplikasi ini sudah melakukan registrasi kepada pemerintah, sebagaimana aplikasi-aplikasi lainnya. “Agar dapat memberikan kepastian kepada pengguna, bahwa data-data pengguna dapat dipertanggungjawabkan,” kata dia.

Selain keamanan data privasi pengguna, Romeo juga menyoroti dampak lain yang sudah mulai terlihat dari permainan tersebut, yakni beberapa fasilitas umum yang rusak akibat pencarian Koin Jagat serta kemacetan yang disebabkan oleh permainan tersebut.

Hendrik Yaputra dan Antara berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan editor: Prabowo Janji Bikin Birokrasi Lebih Efisien

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus