Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sosial Saifullah Yusuf menanggapi dengan santai namanya disebut sebagai kandidat calon Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan. Pria yang akrab disapa Gus Ipul itu menilai nama-nama yang disebut sebagai calon ketua umum, termasuk dia, adalah hal yang biasa menjelang Muktamar X PPP.
“Jadi memang setiap mau muktamar beberapa nama disebut. Biasanya Bu Khofifah juga disebut, siapa pun bisa disebut. Pak Suharso bisa disebut, wacana biasa,” kata Gus Ipul ditemui saat mengunjungi korban banjir di Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu, 14 Desember 2024.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu mengatakan belum berfokus apakah hendak bergabung dengan PPP atau tidak. Dia belum memikirkan langkah pasti bergabung dengan partai politik. “Itu saya setiap muktamar disebut-sebut. Itu biasa,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan Dewan Pimpinan Pusat PPP Muhammad Romahurmuziy mengungkapkan sejumlah nama yang sudah muncul disuarakan untuk didorong maju sebagai calon Ketua Umum PPP di Muktamar 2025. Beberapa nama yang santer antara lain mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno; calon wakil gubernur Jawa Tengah terpilih, Taj Yasin Maimoen; Gus Ipul; dan mantan Kepala Staf Angkatan Darat Dudung Abdurachman.
Rommy, sapaan akrab Romahurmuziy, berharap PPP membuka diri menerima calon-calon ketua umum yang berasal dari eksternal partai dalam muktamar mendatang.
Pelaksana Tugas (Plt.) Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono mengatakan Muktamar X PPP akan dipercepat untuk mempersiapkan Pemilu 2029 agar partai berlambang Ka'bah itu bisa kembali masuk ke Senayan.
Menurut dia, muktamar PPP dipercepat agar pengurus partai yang nantinya terpilih memiliki waktu panjang untuk konsolidasi untuk persiapan Pemilu 2029. Untuk itu, kata Mardiono, DPP PPP sedang menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II guna mempersiapkan Muktamar X yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat.
Pada Mukernas II ini, pengurus PPP akan memutuskan jadwal muktamar, lokasi, dan tempat yang akan digunakan agar dapat menampung kader, pengurus, dan tamu undangan.
Sekjen PPP: Mukernas II Membahas Evaluasi Pemilu dan Pilkada
Adapun Sekjen PPP Arwani Thomafi mengatakan para peserta Mukernas II yang digelar di Ancol, Jakarta Utara, Sabtu, 14 Desember 2024, lebih berfokus membahas evaluasi capaian Pemilu dan Pilkada 2024. Dia menegaskan tidak ada pembahasan soal kandidat calon ketua umum partai dalam mukernas.
“Jadi memang secara resmi juga enggak ada yang menyebutkan nama tokoh calon Ketum PPP. Bahwa ada yang rasan-rasan (pembicaraan) terkait sejumlah nama, itu di luar forum resmi mukernas,” kata Arwani dalam siaran pers pada Ahad, 15 Desember 2024.
Selain evaluasi PPP di pilkada dan pemilu, mukernas juga membahas rencana Muktamar ke X, yang akan berlangsung usai Lebaran 2025. Dalam muktamar tersebut, kata Arwani, para peserta berpeluang mengambil keputusan apa pun, termasuk mengubah Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PPP.
Dia menuturkan nantinya perubahan AD/ART ini jadi pintu masuk bagi tokoh baru, termasuk tokoh yang sudah beredar di media untuk menjadi calon ketua umum PPP. Namun dia memastikan, untuk saat ini, pihaknya masih menggunakan AD/ART lama sebagai acuan digelarnya Muktamar X nanti.
Arwani tidak menampik ada nama-nama besar yang digadang-gadang menjadi Ketua Umum PPP, di antaranya Gus Taj Yasin, Sandiaga Uno, Dudung Abdurachman, Gus Ipul, hingga Ahmad Baidowi. Dia tidak mau berkomentar terlalu jauh perihal nama-nama tersebut dan menyerahkan seluruh keputusan pada hasil Muktamar X mendatang.
ANTARA
Pilihan editor: Ridwan Kamil Bicara Soal Alasan Tidak Gugat Hasil Pilkada Jakarta ke MK
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini