Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur terpilih Ridwan Kamil mengatakan, lobi pemerintah provinsi Jawa Barat kurang ke pemerintah pusat. "Salah satu kelemahan Pemprov yang akan saya perbaiki adalah lobi ke pemerintah pusat," kata dia selepas Rapat Paripurna Istimewa DPRD Jawa Barat yang mengumumkan calon terpilih pemilihan gubernur, di Bandung, Rabu, 24 Juli 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ridwan Kamil membandingkan dengan provinsi Sumatera Selatan yang memiliki APBD sekitar Rp 10 triliun, lebih kecil dibandingkan APBD Jawa Barat yang sudah menembus Rp 32 triliun. "Contoh Sumsel dengan APBD kurang dari Rp 10 triliun kalau gak salah, tapi bantuan dari pusatnya berpuluh-puluh triliun," kata dia.
Ridwan Kamil mengatakan, akan membangun sistem untuk melobi pemerintah pusat saat menjabat menjadi gubernur Jabar kelak. "Saya ingin kalau tidak cukup, harus ada sistem di mana, saya akan minta banyak sekali ke pemerintah pusat, karena populasi yang harus disuapi, disejahterakan banyak sekali," kata dia.
Kendati demikian, dia mengaku tidak akan mengandalkan APBD sepenuhnya untuk mewujudkan janji politiknya. "Saya bukan tipe pemimpin yang 100 persen APBD, kumaha wae carana (bagaimanapun caranya), yang penting nepi (sampai)," kata Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil menyebutkan, lima program bakal jadi prioritasnya dalam 100 hari pertama. Yakni infrastruktur daerah perbatasan dan Jabar selatan, satu desa satu perusahaan, kredit masjid, serta hibah pariwisata. "Minimal 5 hal dalam 100 hari bisa dieksekusi," kata dia.