Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat terpilih, Ridwan Kamil, mengatakan telah menunjuk mantan anggota Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Erry Riyana Hardjapamekas, sebagai ketua tim sinkronisasi yang akan mewakilinya berkomunikasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Tim sinkronisasi ini dipimpin oleh Pak Erry Riyana Hardjapamekas untuk memastikan visi-misi pasangan ini bisa sinkron dengan program 2019,” kata Ridwan Kamil seusai rapat pleno penetapan calon terpilih pemilihan gubernur di KPU Jawa Barat, Bandung, Selasa, 24 Juli 2018.
Ridwan Kamil sempat menyinggung ihwal tim tersebut di sela rapat pleno terbuka KPU Jawa Barat. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2018 memberi peluang bagi pasangan kepala daerah terpilih untuk berkoordinasi menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). “Kami sengaja membentuk tim sinkronisasi agar semata hal besar sampai kecil bisa nyekrup dengan mulus,” ujarnya.
Ridwan Kamil mengatakan, tim sinkronisasi tersebut beranggotakan 10 orang. Dia masih menutup rapat-rapat anggota tim yang dipimpin Erry tersebut. “Nanti hari Kamis Pak Erry akan mengumumkan. Tim ini ada 10 orang.”
Menurut Ridwan Kamil, tim sinkronisasi tersebut akan berhubungan langsung dengan penjabat Gubernur Jawa Barat dan DPRD Jawa Barat untuk memastikan visi-misinya bisa masuk ke APBD Jawa Barat 2019. “Kami izin menghadap, menyampaikan visi-misi yang harus ditampung dalam RKPD dan KUA PPAS. Mohon kami diberi peluang waktu,” tuturnya.
Baca juga: Ridwan Kamil: Sampai Berjumpa di Gedung Sate
Ridwan Kamil tidak memerinci visi-misi kampanye yang diusung pasangannya yang akan disisipkan dalam penyusunan APBD Jawa Barat 2019. “Semuanya. Enggak dipilih mana yang duluan. Kita ada sembilan janji kampanye, ini harus masuk ke RPJMD dan masuk dalam penganggaran, sehingga kami per Januari 2019 bisa mengeksekusi dengan mantap kegiatan-kegiatan dan program pasangan yang ada dalam visi-misi,” katanya.
Ridwan Kamil mengaku sengaja memilih memasukkan visi-misi kampanye dalam APBD Jawa Barat 2019, bukan dalam pembahasan APBD Perubahan 2018. “Menurut beritanya, keuangannya tidak sebesar 2018. Jadi kami dalam program 100 hari akan menyesuaikan dengan anggaran yang ada.”
Kendati tidak disokong anggaran APBD Perubahan Jawa Barat 2018, Ridwan Kamil menjanjikan akan tetap menjalankan program 100 hari setelah dirinya dan Uu Ruzhanul Ulum dilantik. “Pasangan Rindu (Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum) kreatif, tenang saja. Tunggu tanggal mainnya. Banyak gagasan baru tanpa harus selalu terkendala APBD Jawa Barat,” ujarnya.
Ridwan Kamil mengatakan tim sinkronisasi akan bertugas hingga dirinya dan Uu Ruzhanul Ulum dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat. “Kami menunggu hari pelantikan yang beritanya tanggal 17 September 2018, kalau tidak salah, untuk dilantik di Istana Negara, resmi bertugas sebagai gubernur dan wakil gubernur,” ucapnya.
Penjabat Gubernur Jawa Barat, Komisaris Jenderal Mochamad Iriawan, mengatakan akan memberi kesempatan kepada tim sinkronisasi Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum. “Pak Ridwan Kamil, gubernur terpilih, akan segera berkoordinasi dengan kami untuk bisa mensinkronisasikan apa yang menjadi target visi-misi yang ada,” katanya di Bandung, Selasa.