Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Saat Siswa SD di Gorontalo Belajar Ikut Lestarikan Habitat Burung Maleo

KLHK telah mencanangkan Hari Maleo Sedunia di Obyek Wisata Lombongo Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo.

22 November 2023 | 10.08 WIB

Siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Suwawa Timur Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo merayakan Hari Maleo Sedunia 2023, Selasa (21/11/2023). (ANTARA/HO-Debby Mano)
Perbesar
Siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Suwawa Timur Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo merayakan Hari Maleo Sedunia 2023, Selasa (21/11/2023). (ANTARA/HO-Debby Mano)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai generasi penerus bangsa, anak-anak harus mengetahui mengenai pentingnya menjaga ekosistem lingkungan di sekitarnya. Itulah yang mendasari kegiatan peringatan Hari Maleo 2023 yang digelar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Suwawa Timur Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Balai Taman Nasional Bogani Nani  Wartabone, Wildlife Conservation Society (WCS) Program Indonesia, LKBN Antara Biro Gorontalo dan Perkumpulan Biodiversitas Gorontalo (BIOTA) menggelar kegiatan edukasi untuk mengenalkan burung Maleo (Macrocephalon maleo) sebagai hewan endemik Sulawesi dan dilindungi kepada para siswa. Kegiatan ini digelar bertepatan dengan peringatan Hari Maleo setiap 21 November.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Para siswa juga dikenalkan dengan hutan yang berada tak jauh dari sekolah tersebut, yakni Taman Nasional Bogani Nani Wartabone dan satwa liar yang menghuni kawasan tersebut seperti Maleo, Tarsius, Babirusa, Burung Julang Sulawesi dan Anoa. "Kami memulai dengan membuat tes awal kepada siswa untuk mengetahui pemahaman mereka tentang satwa liar di dan bagaimana melestarikannya di alam," kata anggota WCS IP Arif Rahman.

Penyuluh Taman Nasional Bogani Nani Wartabone Diah Ayu Lestari mengajak para siswa untuk mengenal fungsi hutan sebagai habitat burung Maleo. Siswa juga diajak mengenal Maleo lebih dekat melalui sejumlah permainan edukatif dan kuis-kuis berhadiah.

Kepala Sekolah SDN 2 Suwawa Timur Muslina T. Maku mengaku senang sekolahnya dikunjungi dan mendapat edukasi mengenai satwa liar. "Pemahaman siswa kami terhadap satwa liar dan habitat-nya memang masih minim, sehingga kegiatan ini menjadi pengalaman yang luar biasa bagi mereka,” kata dia.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah mencanangkan Hari Maleo Sedunia di Obyek Wisata Lombongo Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo pada 21 November 2020. Penetapan hari khusus untuk burung Maleo itu, merupakan upaya untuk mendorong upaya konservasi dan edukasi kepada masyarakat lebih meluas.

Tentang burung Maleo

Maleo adalah burung endemik Sulawesi yang terbilang unik dan istimewa. Ukuran telurnya enam kali lebih besar dibanding telur ayam. Induk Maleo bahkan harus pingsan usai bertelur karena ukuran telurnya itu.

Istimewanya, sejak ditetaskan hingga menetas dari telur, anak burung Maleo sudah hidup mandiri. Anak burung yang baru menetas bisa langsung mencari makan sendiri tanpa bantuan induknya.

Hal unik lainnya, Maleo hanya bisa hidup di dekat pantai berpasir panas atau di pegunungan yang memiliki sumber mata air panas atau kondisi geothermal tertentu. Sebab, di daerah dengan sumber panas bumi itu, Maleo mengubur telurnya dalam pasir. Karena itu, Maleo bisa ditemukan di kawasan wisata Lombongo yang memiliki sumber mata air panas.

Sebagai burung endemik, keberadaa Maleo di alam perlu dilestarikan dengan keberlangsungan ekosistem.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus