Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta -Hari ini tepat 143 tahun yang lalu Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat lahir di Desa Melati, Kampung Glondongan, Kota Yogyakarta, ibunya berdarah Gorontalo, tepatnya pada 21 April 1879, salah satu tokoh pergerakan Nasional.
Melansir dari ikpni.or.id, ia berhasil mengenyam pendidikan hingga ke negeri Belanda, Perancis, Inggris, dan Amerika.
Pada usia 20 tahun ia berhasil memperoleh gelar dokternya di negeri Belanda.
Karena jasanya selama bertugas di sebuah rumah sakit di Yogyakarta pada masa pemerintahan Hindia Belanda, ia memperoleh gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) yang diperolehnya dari Kesultanan Yogyakarta.
Pada tahun 1893 Radjiman mengawali pendidikannya dengan menyelesaikan Europese Lagere School (ELS). Kemudian ia diterima di Sekolah Dokter Jawa di Batavia dan pada tahun 1899 ia berhasil menyandang gelar Indisch Art.
Radjiman memulai karirnya sebagai seorang dokter yang bertugas di rumah sakit CBZ di Batavia. Dari Batavia, ia bertugas mengabdi sebagai dokter di berbagai daerah antara lain:
1. Banyumas pada tahun 1899
2. Purworejo pada tahun 1899
3. Semarang pada tahun 1900
4. Madiun pada tabun 1901
5. Sragen pada tahun 1905
6. Lawang pada tahun 1905
Pada tahun 1906 ia melanjutkan ke Sekolah Dokter Tinggi di Amsterdam dan pada tahun 1910 ia memperoleh gelar Arts (dokter).
Pada tahun 1905, Radjiman mengajukan permohonan untuk berhenti dari pegawai pemerintah. Kemudian ia mengabdikan diri dan ilmunya di Keraton Surakarta sebagai dokter keraton.
Karena jasanya dalam pelayanan kesehatan di Keraton Surakarta, Pakubuwono X kemudian memberikan suatu gelar kehormatan Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) dengan nama Wedyodiningrat.
Selanjutnya pada tahun 1910, Radjiman berkesempatan untuk studi ke luar negeri memperoleh gelar Europees Art. Kemudian Radjiman melanjutkan studinya di bidang Ilmu kebidanan di Berlin, Jerman.
Pada tahun 1919, Radjiman memperdalam Ilmu Rontgenologie di Amsterdam. Pada tahun 1931, ia memperdalam ilmu Gudascopie Urinoir di Paris, Perancis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam sejarah Negara Indonesia, peran penting dri sosok Dr KRT Radjiman Wedyodiningrat adalah ia pernah menjadi Ketua Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Badan inilah yang kemudian merancang cikal bakal terciptanya konstitusi Negara Indonesia yang saat ini dikenal dengan nama Undang-Undang Dasar 1945.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sementara itu ketika proklamasi kemerdekaan sudah terlaksana, karir politik Dr. KRT Radjiman Wedyodiningrat terus berlanjut. Ia pernah diangkat menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA), anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Radjiman Wedyodiningrat menghembuskan nafas terakhirnya pada 20 September 1952 di Desa Dirgo, Widodaren, Ngawi. Jenazahnya dimakamkan di Desa Mlati, Sleman, Yogyakarta berdekatan dengan makam dr. Wahidin Sudirohusodo.
RINDI ARISKA
Baca juga: Menjelang 17 Agustus: Radjiman Wedyodiningrat, Ketua BPUPKI Perancang Konstitusi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.