Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Sekolah Rakyat akan Mulai Seleksi Guru dan Murid pada April 2025

Kemendikdasmen telah memetakan persebaran guru agar mereka dapat ditempatkan sesuai dengan lokasi Sekolah Rakyat di daerah asalnya.

19 Maret 2025 | 17.46 WIB

Petugas menata kursi ruangan kelas Sekolah Rakyat untuk jenjang SMA di Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL), Bekasi, Jawa Barat, 8 Maret 2025. Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan sekitar 40 Sekolah Rakyat di berbagai daerah rencananya akan memulai kegiatan pada tahun ajaran 2025/2026 dari jenjang SD, SMP, dan SMA yang diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrim sebagai upaya memberikan fasilitas pendidikan yang layak. Antara Foto/Asprilla Dwi Adha
Perbesar
Petugas menata kursi ruangan kelas Sekolah Rakyat untuk jenjang SMA di Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL), Bekasi, Jawa Barat, 8 Maret 2025. Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan sekitar 40 Sekolah Rakyat di berbagai daerah rencananya akan memulai kegiatan pada tahun ajaran 2025/2026 dari jenjang SD, SMP, dan SMA yang diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrim sebagai upaya memberikan fasilitas pendidikan yang layak. Antara Foto/Asprilla Dwi Adha

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sekolah Rakyat akan memulai proses penerimaan murid dan rekrutmen tenaga pendidik pada April 2025, sebelum beroperasi pada Juli mendatang untuk tahun ajaran 2025/2026. Tenaga pendidik akan diseleksi lewat Pendidikan Profesi Guru (PPG), sementara murid akan melewati beberapa tahapan dari administratif hingga wawancara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat M Nuh menjelaskan tenaga pendidik akan direkrut dari 60 ribu guru yang telah lulus PPG. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) telah memetakan persebaran guru agar mereka dapat ditempatkan sesuai dengan lokasi Sekolah Rakyat di daerah asalnya. Selain itu, pemerintah juga membuka opsi penugasan guru Aparatur Sipil Negara (ASN) di Sekolah Rakyat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Para calon guru akan mengikuti seleksi untuk mengukur kompetensi dan kesiapan mereka. “Kami ingin tahu para guru itu punya empati sosial, tidak hanya kompetensi akademik yang bagus,” ujar M. Nuh, dikutip dari keterangan tertulis pada Rabu, 19 Maret 2025.

Sementara itu, calon murid akan diseleksi melalui berbagai tahapan. Langkah pertama yaitu seleksi administratif, dengan ketentuan anak-anak yang berhak mendaftar adalah mereka yang termasuk dalam Desil 1 dan 2 menurut Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).

Selanjutnya, calon siswa akan menjalani tes potensi akademik, psikotes, kunjungan rumah atau home visit, wawancara dengan orang tua, serta pemeriksaan kesehatan.

Lulusan Sekolah Rakyat diharapkan dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dengan dukungan beasiswa Bidik Misi. Nuh menegaskan Sekolah Rakyat tidak hanya bertujuan memberikan akses pendidikan, tetapi juga menyiapkan para siswa sebagai agen perubahan untuk memutus rantai kemiskinan.

Ia berkata, para siswa Sekolah Rakyat juga akan diajarkan keterampilan digital.  “Jadi anak-anak SMA atau SMP nanti itu sudah kami kenalkan dengan coding, cybersecurity, data science dan sebagainya,” kata dia.

Sebanyak 198 lokasi telah diusulkan menjadi tempat pendirian Sekolah Rakyat. Usulan tersebut berasal dari pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan pihak swasta yang bersedia menyediakan lahan serta bangunan. Dari jumlah tersebut, Menteri Sosial Saifullah Yusuf berkata 45 lokasi telah siap beroperasi tahun ini.

“Daerah mengusulkan, baik berupa gedung yang perlu direvitalisasi atau disesuaikan dengan kebutuhan penyelenggaraan Sekolah Rakyat. Atau yang kedua berupa tanah kosong, minimal 5 - 10 hektare,” ujar Saifullah usai memimpin rapat pleno persiapan Sekolah Rakyat bersama sejumlah kementerian dan lembaga di kantor Kemensos, Jakarta, Rabu.

Adapun Sekolah Rakyat merupakan program yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto untuk anak-anak dari kelompok keluarga tidak mampu. Janji pemerintah dengan membangun Sekolah Rakyat adalah menyediakan pendidikan gratis berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.

Sekolah Rakyat akan dibuka untuk jenjang SD, SMP, dan SMA dengan standar pendidikan nasional. Selain mata pelajaran formal, kurikulum juga akan menekankan penguatan karakter, kepemimpinan, nasionalisme, dan keterampilan.

Saifullah menekankan Sekolah Rakyat bersifat gratis dan seluruh kebutuhan siswa akan dipenuhi dalam pelaksanaannya. “Sekolah gratis 100 persen. Seragamnya, makan, semua gratis dan ada asramanya untuk tempat tinggal siswa,” ucapnya dalam keterangan resmi, Selasa, 11 Maret 2025.

Hendrik Yaputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Nabiila Azzahra

Alumnus Fakultas Hukum Universitas Brawijaya ini menjadi reporter Tempo sejak 2023 dengan liputan isu internasional

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus