Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Sragen - Semasa hidupnya, sastrawan Danarto sering pergi ke Sragen menjenguk kerabatnya yang tinggal di sana. "Biasanya menjenguk bapak saya," kata keponakannya, Wendy Harjuno, Rabu 11 April 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Penulis Godlop itu lahir di Sragen. Ayah Wendy adalah kakak tertua Danarto. Orang tua Danarto dulu adalah pekerja buruh pabrik gula di Sragen.
Baca: Jenazah Sastrawan Danarto Akan Disemayamkan di Rumah Kerabatnya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Biasanya, kata Wendy, Danarto mengunjungi ayahnya saat ada acara di Solo. Kunjungan itu biasanya hanya singkat sembari membawakan madu. "Pernah hanya lima menit saja," kata Wendy.
Menurut Wendy, Danarto lebih suka menyewa angkutan kota atau angkot saat menjenguk ayahnya. "Dia tidak pernah naik taksi," ujarnya.
Wendy mengaku tidak pernah tahu alasan pamannya itu lebih suka menyewa angkot ketimbang kendaraan lain. Padahal, kata dia, jarak Solo ke Sragen sekitar 30 kilometer.
Baca: Begini Sastrawan Danarto di Mata Menteri Agama Lukman Hakim
Sastrawan Danarto meninggal setelah mengalami kecelakaan di depan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah pada Selasa, 10 April 2018. Ia sempat mendapat perawatan beberapa jam di Rumah Sakit Fatmawati sebelum meninggal.