Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Usai asto Kristiyanto ditangkap, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengeluarkan Surat Edaran Nomor 7294/IN/DPP/II/2025 tentang Instruksi Harian Ketua Umum. Instruksi ini meminta para kepala daerah yang terpilih untuk menunda kehadiran di retret kepala daerah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam surat yang dilihat Tempo, berikut isi surat intruksi Megawati kepada kepala daerah yang diusung PDIP.
1. Kepala daerah dan wakil kepala daerah untuk menunda perjalanan yang akan mengikuti retret di Magelang pada tanggal 21- 28 Februari 2025.
2. Sekiranya telah dalam perjalanan menuju Kota Magelang untuk berhenti dan menunggu arahan lebih lanjut dari Ketua Umum.
3. Tetap berada dalam komunikasi aktif dan stand by commander call.
Instruksi itu tidak dipatuhi beberpa kader kepala daerah antara lain Bupati Blitar Rijanto dan Bupati Brebes Pramitha Widya Kusuma yang sudah mengikuti retret di Akmil magelang sejak hari pertama. Meskipun lebih banyak menunggu perkembangan dengan menginap di sekitar Magelang antara lain di Solo, Yogyakarta, dan Muntilan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu memastikan akan menunda keberangkatannya ke Magelang. Keputusan ini ia ambil menyusul instruksi langsung dari Megawati. "Sementara saya menunda keberangkatan ke Magelang," kata Masinton kepada Tempo ketika dihubungi lewat aplikasi perpesanan singkat, Jumat, 21 Februari 2025
Namun, jumlah dari kader yang hadir ini belum sampai memenuhi 70 persen dari jumlah kader terpilih PDIP di Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada).
"Seingat saya dari data kami, kalau nggak salah ada 97 kader PDIP dari 503. Lebih kurang 50 lebih, 51 sudah masuk dari hari pertama," kata Tito Karnavian, Menteri Dalam Negeri.
Tito menyayangkan ketidakhadiran para kader ini karena ia merasa bahwa kepala daerah yang terpilih harusnya bertanggung jawab kepada rakyat. Bagi Tito, Kepala Daerah Terpilih harusnya mengikuti kegiatan ini.
Ia pun mengungkapkan bahwa kegiatan ini memiliki sertifikasi kelulusan. Bagi kader yang tidak hadir atau bahkan tidak mengikuti agenda ini sampai 90 persen nantinya tidak akan mendapatkan sertifikat sama sekali.
Sejauh ini, retret kepala daerah ini telah berlangsung selama 4 hari dan masih akan menunggu kedatangan Kader-kader PDIP lainnya untuk mengikuti pelaksanaan 'pembekalan' di Akmil Magelang.
Seiring perkembangan, setelah empat hari, turunnya surat instruksi Megawati, Gubernur Jakarta Pramono Anung telah hadir di acara retret kepala daerah di Akmil Magelang, disambut Wakil Menteri Dalam negeri Bima Arya Sugiarto pada Senin siang, 24 Februari 2025.
Selain Pramono Anung tampak Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo, Bupati Tapanuli tengah Masinton Pasaribu dan sekitar 17 kepala daerah kader PDIP lainnya.
"Saya bersama Pak Wali Kota Yogyakarta dan bersama 17 lainnya yang bersama-sama dengan kami," kata Pramono ketika sampai di Lobi Borobudur Golf komplek Akmil.
Dia enggan menjelaskan alasan mereka baru bergabung dalam retret kepala daerah. "Apapun saya tetap berkomunikasi dengan Ibu Megawati dan DPP partai. Apa yang kemudian menjadi keputusan bersama tentunya dengan berbagai pertimbangan," ujarnya.
Keputusan Pramono Anung untuk hadir dalam agenda kali ini dalam keadaan telat tidak dia sampaikan. Baginya, ini bukan alasan yang perlu diberitahukan dan ia juga menolak untuk membeberkan Kader provinsi mana yang tidak kunjung hadir dalam agenda kali ini.
Namun, ia menjelaskan bahwa kehadirannya bersama kader-kader lainnya telah diketahui oleh Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Partai yang mengusungnya untuk maju dalam Pilkada.
Jamal Abdul Nashr berkontribusi dalam tulisan ini.
Pilihan Editor: Rentetan Sikap PDIP Usai Hasto Kristiyanto Ditahan KPK