Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam perjalanan pulang ke Tanah Air, KRI Usman Harun-359 lebih dulu singgah di Jeddah, Arab Saudi. Kapal perang ini bertugas selama setahun dalam misi perdamaian di Lebanon. Kapal sandar di Jeddah Islamic Port, Sabtu, 6 Oktober 2018 sekitar pukul 13:30 Waktu Arab Saudi.
Baca: PBB Libatkan Kapal Perang Indonesia di Lebanon
Kehadiran kapal perang tipe fregat ringan atau Multi Role Light Frigate (MRLF) ini disambut Atase Pertahanan KBRI Riyadh, Brigadir Jenderal Drajad Brima Yoga, Pelaksana Fungsi Penerangan Sosial Budaya KJRI Jeddah, Ahmad Syofian, dan Pelaksana Fungsi Konsuler sekaligus Kepala Protokol KJRI Jeddah, Umar Badarsyah.
KRI Usman Harun-359 tergabung dalam Satuan Tugas Maritim TNI Kontingen Garuda (Konga) XXVIII-J/UNIFIL atau Maritime Task Force sejak 23 September 2017. Ini merupakan tugas pemeliharaan perdamaian dunia di bawah PBB di Lebanon.
Sambil menunggu pengisian bahan bakar (refueling) dan logistik, ABK KRI Us,an Harun-359 yang berjumlah 100 orang memanfaatkan waktu singgah selama tiga hari. Mereka menunaikan ibadah umrah dan berziarah ke Madinah untuk ABK yang beragama Islam. Kapal ini di bawah Komandan Kolonel Alan Dahlan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Alan Dahlan mengatakan, tantangan yang dihadapi selama betugas adalah mempertahankan alat utama sistem persenjataan sebagai komponen penting. "Mulai dari mesinnya, elektroniknya, sensor dan segala macamnya untuk bertahan satu tahun di sana dengan kondisi yang selalu siap," ujar lulusan Akabri 1995 ini, seperti dalam rilis yang diterima Tempo, Minggu, 7 Oktober 2018.
Menurut Alan, KRI Usman Harun-359 tidak pernah sepi dari tamu, baik kalangan mahasiswa Lebanon maupun pejabat. "Saat kunjungan mereka, kami mempromosikan budaya Indonesia, kuliner Indonesia dan kami mendapat sambutan yang luar bisa dari mereka," ujar pria asal Bandung ini.
KRI Usman Harun-359 bertolak dari Lebanon 1 Oktober dijadwalkan tiba di Indonesia pada 31 Oktober, dengan singgah terlebih dahulu di Port Said Mesir, kemudian Arab Saudi, Salalah Oman, Colombo dan baru memasuki perairan Indonesia melalui Belawan Medan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini