Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Sikap PWNU Jakarta terhadap MLB NU

Ketua PWNU Jakarta menyatakan sikap terhadap rencana MLB NU yang digagas sejak September lalu.

4 Desember 2024 | 10.11 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jakarta, Syamsul Ma’arif menyatakan penolakan terhadap Muktamar Luar Biasa atau MLB NU yang direncanakan berlangsung tahun depan. Dia mengatakan sikap penolakan itu telah disampaikan kepada seluruh pengurus cabang NU se-Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami dengan Pengurus Cabang seluruh Jakarta sudah membuat surat pernyataan menolak MLB,” kata Syamsul saat dihubungi, Rabu, 4 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat ditanya alasan penolakan tersebut, Syamsul enggan memberikan penjelasan. Adapun MLB NU tersebut digagas oleh sejumlah ulama dan pengasuh pesantren yang tergabung dalam Presidium Penyelamatan Organisasi dan Muktamar Luar Biasa NU, pada pertengah September lalu.

Sekretaris Steering Committee MLB NU, Abdussalam Shohib, mengatakan muktamar itu akan diawali dengan agenda pra-muktamar. Kegiatan tersebut akan berlangsung pada 20 dan 21 Desember 2024, di salah satu pesantren Jawa Timur.

“Sebelum menggelar muktamar luar bisa, insya Allah bulan ini pra-MLB, itu tanggal 20 dan 21 di salah satu pesantren tertua di Jawa Timur,” kata Abdussalam saat dihubungi pada Selasa, 3 Desember 2024.

Pria yang akrab disapa Gus Salam itu mengatakan saat ini tengah mempersiapkan acara pra-MLB tersebut. Dia mengklaim ada 32 pengurus wilayah NU atau PWNU yang akan terlibat. “Hingga saat ini kami terus melakukan konsolidasi,” ujarnya.

Gus Salam mengatakan waktu pelaksanaan muktamar akan diputuskan dalam agenda pra-MLB. Menurut dia, muktamar luar bisa kemungkinan besar berlangsung pada Januari 2025.

“Target dari presidium untuk pelaksanaan MLB mengambil momentum bersejarah di NU, yaitu bulan Januari, bertepatan dengan hari lahir NU,” kata Salam.

Meskipun disebut sebagai agenda ilegal oleh Pengurus Besar NU atau PBNU, Gus Salam optimistis dua kegiatan tersebut bakal terlaksana dengan baik. Dia mengklaim rencana menggelar muktamar luar biasa tersebut sudah sesuai dengan ketentuan aturan organisasi. 

Syarat terlaksananya muktamar luar biasa yang dimaksud Gus Salam, yaitu terkumpulnya dukungan dari 50 persen lebih PWNU dan adanya pelanggaran berat oleh Rais Aam atau ketua PBNU. Selain itu, dia mengatakan keengganan PWNU menyatakan dukungan secara terbuka disebabkan karena tekanan dan ancaman pemecatan dari PBNU.

“PBNU dan PWNU yang menyatakan penolakan muktamar luar biasa, itu banyak yang secara tertutup tetap berkomunikasi dengan kami,” kata Gus Salam. 

Dia mengatakan pelaksanaan kegiatan tersebut  tidak dipengaruhi oleh kedudukan petinggi PBNU dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa yang berada di dalam kabinet Presiden Prabowo Subianto. “Motivasi kami menggagas MLB bukan hanya karena perseteruan PKB dengan PBNU, itu hanya salah satu bagian kecil saja,” kata Gus Salam.

Gus Salam mengatakan faktor utama yang mendorong rencana MLB NU yaitu buruknya tata kelola organisasi di bawah pimpinan Yahya Cholil Staquf. Dia menilai di bawah kepemimpinan Gus Yahya, terdapat sejumlah pelanggaran berat yang dilakukan oleh pengurus PBNU. 

Selain itu, Gus Salam mengatakan hal lainnya yang mendorong MLB yaitu hilangnya sikap kritis PBNU terhadap pemerintah. Dia mengatakan meskipun tidak berseberangan dengan pemerintah, NU harus mengambil posisi sebagai mitra kritis ketika ada kebijakan yang dinilai merugikan masyarakat. “Nalar kritis inilah yang tidak terjadi di bawah kepengurusan saat ini,” kata dia.

Gus Salam juga menilai PBNU kerap mengintervensi pengurus wilayah dan pengurus cabang NU. Menurut dia, intervensi tersebut tidak sesuai dengan aturan NU dan mencederai semangat organisasi. “Banyak faktor-faktor yang akhirnya terakumulasi menjadi keresahan. Kami melihat PBNU semakin jauh dari semangat mengapa NU hadir di negeri ini,” kata dia. 

Menanggapi rencana MLB tersebut, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dan Sekjen Saifullah Yusuf mengumpulkan jajaran Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama atau PWNU se-Indonesia di Surabaya, Sabtu, 30 November 2024. Dalam forum tersebut, Gus Yahya mengatakan para pengurus PWNU se-Indonesia sepakat menolak rencana MLB.

Yahya mengaku tak paham apa urgensi sehingga MLB itu terus didorong segelintir kelompok. Gus Yahya mengatakan, dalam forum, para pemimpin PWNU se-Indonesia siap menolak rencana MLB tersebut karena dianggap akan mengganggu integritas organisasi. “PWNU-PWNU tadi mengatakan bahwa apapun upaya orang untuk mengganggu integritas organisasi akan mereka tolak, termasuk mereka yang sekarang bicara soal MLB,” kata Gus Yahya saat ditemui usai rakor.

Yahya menegaskan bahwa MLB NU tidak bisa mengganggu kepengurusan PBNU saat ini. MLB NU pun dipersilahkan membuat organisasi sendiri. "MLB itu yang melaksanakan siapa? aspirasinya siapa? Pengurus Wilayah seluruh Indonesia jelas tidak mau karena tidak ingin diganggu,” kata dia.

MLB NU sudah digaungkan sejak September lalu, digagas para kiai NU yang kecewa dengan kepengurusan PBNU saat ini. Kubu penggagas MLB juga membuka hotline pengaduan. Layanan ini disediakan bagi warga dan pengurus NU se-Indonesia. Tujuannya agar mereka bisa leluasa menyampaikan uneg-uneg dan memberikan kritik terhadap PBNU.

Penggagas MLB menyebut PBNU di bawah pimpinan saat ini tidak cakap mengelola organisasi. Kekecewaan itu antara lain karena seperti ada miss management dalam pengelolaan organisasi. "Dimulai dari kasus Bendum PBNU yang divonis korupsi, politisasi satu abad NU oleh Menteri BUMN, pemecatan dan pembekuan PCNU serta PWNU yang tidak sesuai prosedur organisasi, pecah belah antar-pesantren dan warga NU,” kata Gus Salam yang juga menjadi salah satu penggagas MLB. Gus Salam merupakan pihak yang mengalami pemecatan sebagai Wakil Ketua PWNU Jawa Timur.

Hanaa Septiana berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus