Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Simpang Siur Sawito

Mendagri amirmachmud, menilai, pihak pemerintah mengetahui "sawito diperalat orang-orang asu". perkara ini masih dalam pengusutan & akan dijelaskan oleh ny sugama kepada para pemred surat kabar. (nas)

16 Oktober 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BAGAIMANA kelanjutan perkara " gerakan Sawito", hingga akhir pekan lalu nampaknya belum bisa terungkap jelas. Kepala Bakin Letjen Yoga Sugama memang ada menjanjikan waktu seminggu lagi untuk menjelaskan kepada para pemimpin redaksi surat-surat kabar tentang perkembangan Sawito beserta gerakannya. Sementara Jaksa Agung Ali Said yang ditemui pers di Jakarta pekan lalu, juga tidak bersedia mengungkpkan hasil dari pemeriksaan terhadap keempat orang yang ditahan dalam hubungan gerakan Sawito tersebut. Namun demikian tak urung masyarakat luas jadi bingung menyusul keluarnya berbagai pernyataan pejabat-pejabat pemerintah yang satu sama lain agak berbeda. Sebagaimana keterangan yang diberikan seminggu sebelumnya (TEMPO, 9 Oktober) Jaksa Agung Ali Said menolak anggapan sementara fihak yang menyebut Sawito orang yang "kurang waras (abnormal)". "Sawito jangan dianggap orang gila. Dia adalah orang tersesat (keblinger)", kata Ali Said. Menurut Jaksa Agung yang menanggapi perkara Sawito ini sebagai surprise, "dari pemeriksaan nanti akan diketahui ada tidaknya. kaitannya dengan suatu kekuatan lain". Tapi beberapa hari kemudian Menteri Dalam Negeri Letjen Amirmachmud mengatakan di Bengkulu bahwa "bagi Presiden dan saya gerakan Sawito bukan merupakan surprise karena hal itu sudah diperkirakan sebelumnya". Amirmachmud bahkan mengungkapkan bahwa fihak pemerintah mengetahui "Sawito diperalat orang-orang ASU (maksudnya: PNI Ali-Surachman dulu -- Red) yang melancarkan offensifnya menjelang pemilihan umum nanti". Beberapa waktu yang lalu Mendagri memang pernah menyinggung-nyinggung masalah orang-orang ASU tersebut dalam lawatannya ke Ambon melantik pejabat Gubernur Maluku Mayjen Hasan Slamet. Meskipun Amirmachmud tidak terlalu terkejut, toh kesempatan kunjungan ke Bengkulu itu dimanfaatkan untuk memperingatkan daerah-daerah agar tidak bertindak inkonstitusionil. Sebab bila daerah toh bertindak begitu, "RPKAD akan didrop dan saya akan berjihad untuk Pemerintah", katanya. Tidak jelas apakah kewenangan mendrop pasukan nomor wahid itu juga berada di tangan Mendagri Amirmachmud. Juga belum jelas sejauh mana keterlibatan oknum-oknum ABRI dalam gerakan Sawito yang oleh Kas Kopkamtib Laksamana Sudomo dikatakan "hendak menggulingkan Presiden dengan melalui revolusi istana". Sebab berbagai kabar burung di luaran menyebutkan adanya sejumlah perwira yang diinterogasi menyusul pengumuman 22 September itu. Benar tidaknya berita tersebut, kepada pers yang mencegatnya di Istana Merdeka pekan lalu, Kepala Bakin Yoga Suganla mengatakan "masih dalam pengusutan". Sebelumnya Presiden sendiri mensyukuri dalam pidatonya menyambut hari ulang tahun ABRI ke 31 di parkir timur Senayan bahwa "tidak ada kesatuan ABRI yang kecil sekalipun yang terlibat gerakan Sawito".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus