Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Soal Usulan Dana Makan Bergizi Gratis Pakai Zakat, Ketua Baznas: Sasarannya Fakir Miskin

Ketua Badan Amil Zakat atau Baznas buka suara mengenai usulan pembiayaan makan bergizi gratis menggunakan zakat.

16 Januari 2025 | 08.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Siswa-siswi SDN Kepatihan, menikmati menu makan bergizi gratis di Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah, 10 Januari 2025. Program tersebut rencananya diluncurkan Senin pekan depan, 13 Januari 2025. TEMPO/Septhia Ryanthie

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Badan Amil Zakat Nasional atau Baznas Noor Achmad mengatakan lembaganya akan membantu program Makan Bergizi Gratis jika bantuan tersebut diberikan untuk kelompok fakir miskin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kalau memang sasarannya (makan bergizi gratis) nanti kepada fakir miskin, ya kami akan lakukan. Artinya bahwa prioritas kami adalah untuk membantu fakir miskin," kata Noor Achmad saat ditemui di kompleks parlemen Senayan pada Rabu, 15 Januari 2025.

Menurut dia, Baznas tidak dapat sembarangan memberikan pembiayaan untuk program makan gratis ini. Alasannya dana zakat hanya untuk kelompok yang tidak mendapatkan zakat, infak, dan sedekah (ZIS).

"Jadi, kalau Baznas itu dasarnya kan mustahiq. Mustahiq itu orang yang berhak untuk mendapatkan dana dari zakat, infak, dan sedekah," ucap dia.

Noor Achmad mengatakan lembaganya akan membantu pembiayaan makan bergizi gratis bila program tersebut diberikan untuk fakir miskin. Caranya, kata dia, Baznas akan melakukan verifikasi tertentu untuk kelompok fakir miskin yang berhak mendapatkan makan gratis tersebut.

"Kerabat asnaf itu fakir miskin terutama sekali. Kemudian bisa juga ada yang lain. Musafir, ghorin, ada memerdekakan budak," tutur Noor Achmad.

Selain itu, dia memastikan terhadap kelompok fakir miskin atau orang yang tidak mendapatkan makanan dapat mendatangi Baznas untuk diberikan bantuan makananan oleh lembaganya. Noor Achmad mengatakan upaya ini tidak hanya berkaitan dengan program makan bergizi gratis.

"Bahkan selalu kami sampaikan. Siapa saja yang tidak bisa makan, datang ke Baznas. Di mana saja, pasti ada," kata dia.

Sementara itu, usul pembiayaan Makan Bergizi Gratis menggunakan zakat bermula dari usulan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan Najamuddin. Dia menyarankan pemerintah mencari alternatif pembiayaan program ini melalui skema zakat, infaq, dan sedekah (ZIS). Sebab, anggaran dari negara masih belum menutupi total anggaran yang dibutuhkan untuk program tersebut.

"Pemerintah perlu menyiapkan skema pembiayaan yang partisipatif agar program ini dapat berjalan baik dan maksimal dengan semangat gotong royong," kata Sultan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 11 Januari 2025.

Sultan menilai masyarakat juga ingin terlibat langsung membantu pembiayaan program MBG besutan Prabowo, termasuk lewat skema ZIS. Apalagi, ujar Sultan, program tersebut membawa misi kemanusiaan yang universal. 

"Sebagai bangsa yang terkenal dermawan, dukungan pembiayaan terhadap kebutuhan pokok masyarakat sudah menjadi hal yang lumrah," ucap dia.

Vedro Immanuel G berkontribusi dalam pembuatan artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus