MUSIBAH bisa pula mendatangkan berkah. Di Flores, yang Desember tahun lalu diguncang gempa dengan korban 2.000 jiwa tewas, Grup Humpuss bersama ABRI akan membagi rezeki. Yang dibagi bukan sekadar makanan, pakaian, atau rumah. Humpuss akan mendirikan dua pabrik tapioka di Kabupaten Sikka dan Ende. Panglima ABRI Jenderal Feisal Tanjung dan bos Humpuss Hutomo Mandala Putera akan meresmikan awal operasi kedua pabrik itu, Kamis pekan ini. Awal tahun ini, Humpuss memang menggelar malam dana untuk korban Flores. Saat itu, di restoran Hailai, Ancol, terkumpul duit sekitar Rp 7,1 miliar dari dompet sejumlah konglomerat. Dari total dana yang terkumpul, menurut ketua pelaksananya, Indra Hasan, hingga kini baru sekitar Rp 3,7 miliar yang disalurkan. ''Kami prioritaskan untuk rehabilitasi sarana umum,'' kata Tommy kepada TEMPO suatu saat. Persoalannya tinggal mengelola dana bantuan yang masih tersisa itu. Maka, dibentuklah Yayasan Bhakti Kemanusiaan Flores (YBKF). Menurut Manajer Humas Humpuss, Toto Tasmara, kini yayasan itu tengah dalam proses perizinan. Para petinggi di Mabes ABRI atau Hankam turut menjadi pengurus. YBKF itu nantinya diisi para tokoh Keluarga Besar ABRI, Pemuda Panca Marga, BPPC, dan Humpuss. Sebenarnya, Flores yang sering kering itu menyimpan potensi -- penghasil singkong. Maka, pembangunan pabrik tapioka itu, belakangan juga pabrik minyak kelapa, diharapkan mengatrol kesejahteraan masyarakat di sana. Apalagi, ''Proyeknya sudah distudi dan sangat fisibel,'' ujar Toto. Untuk rencana ini, akan dipekerjakan ribuan masyarakat setempat. ''Ini bisa menampung hasil rakyat yang selama ini harga jualnya rendah,'' kata Bupati Sikka, Alex Idong. Sikka saban tahun menghasilkan 8.000 ton singkong, tapi semuanya habis dimakan sendiri. Penunjukan Humpuss, kata Kepala Humas NTT Mell Adoe, tak ada kaitannya dengan bantuan Humpuss untuk korban gempa atau akan menjadikannya penyalur utama. Semua bantuan tetap diatur sesuai dengan prosedur. Dan Kepala Puspen ABRI Brigjen Syarwan Hamid menambahkan, ''Soal pabrik-pabrik itu, ABRI tak punya urusan langsung.'' Wahyu Muryadi (Jakarta) dan Zed Abidien (Kupang)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini