Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Tsinghua University, Beijing, Cina, Stella Christie resmi ditunjuk sebagai Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) dalam Kabinet Merah Putih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof Stella Christie Ph.D,” kata Prabowo dalam sesi pengumuman nama-nama wakil menteri Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2024, seperti dipantau dari YouTube Sekretariat Presiden (Setpres). Lantas, dari mana sajakah sumber kekayaan Stella?
Sumber Kekayaan Stella Christie
Berikut jejak karier yang menjadi sumber kekayaan Stella Christie.
1. Peneliti Pascadoktoral di University of British Columbia (UBC) 2010-2012
Melansir laman resmi UBC, Kanada, peneliti pascadoktoral berkesempatan untuk mendapatkan tunjangan kesehatan, yang meliputi extended health, dental, employee, and family assistance program.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Persyaratan kelayakan untuk memperoleh tunjangan adalah penunjukan sebagai peneliti dalam jangka waktu minimal satu tahun, minimal 50 persen janji temu, dan memenuhi ketentuan gaji minimum.
Seorang peneliti pascadoktoral di UBC bisa memperoleh gaji sebesar US$ 1.452 atau sekitar Rp22,4 juta (kurs Rp 15.469) setiap bulan. Gaji minimum tersebut berlaku efektif pada 1 Juli 2023.
2. Peneliti Tamu di Stanford University (2015-2016)
Stella pernah menjadi peneliti tamu di Stanford University, California, Amerika Serikat. Melansir laman resmi Stanford University, peneliti tamu mendapatkan beberapa keuntungan, meliputi afiliasi resmi, akun komputer kampus, hak istimewa perpustakaan, akses ke Pusat Kesehatan Vaden, dan penggunaan fasilitas rekreasi.
Selain itu, peneliti tamu di Stanford University juga menerima manfaat perumahan mahasiswa pascasarjana, akses ke informasi perumahan di luar kampus, dan hak istimewa parkir kampus dengan biaya.
3. Asisten Profesor (2012-2018) dan Associate Professor (2018) di Swarthmore College
Melansir laman resmi Swarthmore College, Pennsylvania, Amerika Serikat, rata-rata gaji seorang asisten profesor berkisar US$ 71.620 hingga US$ 84.394 atau sekitar Rp1,1 miliar hingga Rp1,3 miliar per tahun pada 2010-2018.
Sementara associate professor mencapai US$ 90.538 hingga US$ 108.684 atau Rp1,4 miliar hingga Rp1,6 miliar per tahun.
4. Ketua Riset dan Associate Professor Tsinghua University (2018-Sekarang)
Melansir laman resmi Tsinghua University, profesor tetap atau profesor madya (associate professor) yang bekerja penuh dapat memperoleh remunerasi dan tunjangan. Adapun remunerasi dan tunjangan kesejahteraan yang disepakati memungkinkan untuk menunjang studi akademik pihak yang bersangkutan.
Tak hanya itu, associate professor di Tsinghua University juga akan diberikan bantuan untuk menyelesaikan masalah perumahan dengan menyediakan apartemen sementara.
Apartemen kesejahteraan bisa dibeli bila staf yang bersangkutan memenuhi persyaratan negara bagian dan universitas. Bagi anak-anak dari associate professor Tsinghua University juga diberikan kesempatan belajar usia prasekolah dan wajib belajar di sekolah yang terafiliasi dengan kampus.
Menurut laman chinauniversityjobs.com, profesor madya di Tsinghua University bisa mendapatkan gaji tahunan sekitar 0,5-3,5 juta yuan Cina atau sekitar Rp1,08 miliar hingga Rp7,6 miliar (kurs Rp 2.178) pada 2023.