Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO. Jakarta – Sudah sembilan puluh tiga tahun lalu, tepatnya pada 27 Oktober 1928, Kongres Pemuda II dilaksanakan. Bagi sejarah Bangsa Indonesia, keberadaan Kongres Pemuda merupakan tonggak awal kesadaran rasa persatuan dan kesatuan sebagai bangsa Indonesia yang satu, baik secara Tanah Air, bangsa maupun bahasa Indonesia. Selain itu, Kongres Sumpah Pemuda memegang peranan penting dalam rangka perjuangan meraih kemerdekaan Indonesia.
Melansir laman pps.iainpurwokerto.ac.id, meskipun Sumpah Pemuda lahir saat Kongres Pemuda II, tetapi dua tahun sebelumnya, yakni pada 30 April- 2 Mei 1928 sudah dilaksanakan Kongres Sumpah Pemuda I di Batavia. Secara umum, tujuan diadakan Kongres Pemuda I adalah menciptakan badan sentral tunggal pemuda guna menguatkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia antar sesama pemuda Indonesia.
Namun, dalam Kongres Pemuda I belum menghasilkan keputusan yang maksimal, sehingga gagasan untuk melaksanakan Kongres Pemuda II pun muncul. Adapun inisiator pelaksanaan Kongres Pemuda II adalah sebuah organisasi pemuda pelajar seluruh Indonesia bernama Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI).
Sebagaimana dijelaskan laman p2k.unimus.ac.id, akhirnya, pelaksanaan Kongres Pemuda II pun dilaksanakan di Batavia, selama dua hari, yaitu 27-28 Oktober 1928. Pada kongres ini, dihadiri oleh perwakilan pemuda Indonesia dari berbagai pulau, mulai dari Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Betawi, hingga Jong Batak. Adapun susunan kepanitiaan Kongres Pemuda II adalah Sugondo Djoyopuspito dari PPPI (ketua), Djoko Marsaid dari Jong Java (wakil ketua), Mohammad Yamin dari Jong Sumatrane Bond (sekretaris), dan Amir Syarifudin dari Jong Batak (bendahara).
Hari pertama, Kongres Pemuda II pada 27 Oktober 1928, dilaksanakan di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB). Melansir laman museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id, melalui kongres ini, Mohammad Yamin menjelaskan tentangan arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Dalam penjelasannya, Mohammad Yamin menekankan lima faktor pengkokoh persatuan Indonesia, yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendiidkan dan kemauan.
Pada akhirnya, pada Kongres Pemuda II ini menghasilkan ikrar Sumpah Pemuda, yang di dalamnya, menngandung trilogi pemuda, yaitu satu Tanah Air Indonesia, satu Bangsa Indonesia, dan satu bahasa Indonesia. Dalam kongres ini pula, diperdengarkan pertama kalinya lagu Indonesia Raya ciptaan WR Supratman.
NAOMY A. NUGRAHENI
Baca: Pameran "Lawan" di M Bloc Space untuk Memperingati Sumpah Pemuda
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini