Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Surat Persetujuan Pensiun Dini Edy Rahmayadi sedang Diproses

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto sudah menyetujui permintaan pensiun dini Pangkostrad Letnan Jenderal Edy Rahmayadi.

2 Januari 2018 | 08.03 WIB

Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jendral Edy Rahmayadi memeriksa pasukan saat apel pasukan pengamanan kunjungan Raja Arab Saudi dan KTT IORA, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, 28 Februari 2017. Foto: Pusat Penerangan Mabes TNI
Perbesar
Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jendral Edy Rahmayadi memeriksa pasukan saat apel pasukan pengamanan kunjungan Raja Arab Saudi dan KTT IORA, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, 28 Februari 2017. Foto: Pusat Penerangan Mabes TNI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto sudah menyetujui permintaan pensiun dini Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jenderal Edy Rahmayadi, yang hendak maju sebagai calon Gubernur Sumatera Utara. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Mohamad Sabrar Fadhilah. “Panglima sudah acc,” kata dia kepada Tempo, Senin, 1 Januari 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Sabrar menuturkan saat ini tinggal pembuatan surat resmi persetujuan Panglima atas permintaan pensiun dini yang diajukan Edy. “Masih dalam proses,” ucap dia.

Baca: Edy Rahmayadi Sebut Tak Ada Lagi Alasan Orang Mengkritiknya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Mulyono juga sudah menyetujui permintaan pensiun dini yang diajukan oleh Edy. Mulyono mengatakan tidak mempersoalkan keinginan Edy untuk beralih ke dunia politik. “Kalau negara membutuhkan, rakyat membutuhkan, kenapa tidak?” ujar dia.

Edy telah mengantongi dukungan dari Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Amanat Nasional. Ia rencananya akan dipasangkan dengan Musa Rajekshah. Gerindra memiliki 13 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara. Adapun PKS memiliki 9 kursi, sementara PAN punya 6.

Pemilihan Gubernur Sumatera Utara berpotensi diikuti setidaknya empat pasangan calon. Selain Edy, telah ada tiga tokoh lain yang bersiap untuk maju. Mereka adalah Gubernur inkumben Tengku Erry Nuradi, Bupati Simalungun Jopinus Ramli Saragih, dan mantan Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat.

Baca: Panglima TNI sudah Setujui Pensiun Dini Edy Rahmayadi

Tengku Erry diusung oleh Partai Golkar (17 kursi), NasDem (5 kursi), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (3 kursi), dan Partai Kebangkitan Bangsa (3 kursi). Jopinus didukung Partai Demokrat yang memiliki 14 kursi, sedangkan Djarot mungkin bakal didukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang punya 16 kursi. Partai Hanura dan Partai Persatuan pembangunan yang masing-masing memiliki 10 dan 4 kursi DPRD belum menentukan koalisi mereka secara resmi.

Edy Rahmayadi mengatakan telah siap mendaftar. “Paling lambat 10 Januari,” ujar dia. Pendaftaran calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara dibuka pada 8–10 Januari 2018. Mengenai siapa yang bakal menggantikannya sebagai Pangkostrad, Edy menyerahkannya ke Kepala Staf Angkatan Darat.

CHITRA P. | RERE KHAIRIYAH | INDRI MAULIDAR  

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus