Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kapal Republik Indonesia (KRI) Bima Suci-945 tiba di dermaga Jakarta Internasional Container Terminal, Kamis, 16 November 2017. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menilai KRI Bima Suci bisa menjadi bagian menuju visi Indonesia menjadi poros maritim.
"Dalam hal ini Kementerian Pertahanan sudah mengarah kepada visinya pemerintah menuju laut masa depan bangsa," ujar Susi Pudjiastuti di kawasan Tanjung Priok, Jakarta.
Baca: Seluruh Awak Kapal KRI Bima Suci Ikuti Proses Mandi Katulistiwa
Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi menerima KRI Bima Suci-945 Kamis siang. Hadir pada acara itu antara lain Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu serta Susi Pudjiastuti.
KRI Bima Suci dibuat di galangan Freire Shipyard, Vigo Spanyol. Kapal diluncurkan pada 17 Oktober 2016 dan dibawa berlayar ke Indonesia oleh TNI AL. Di bawah pimpinan Letnan Kolonel (Laut) Widyatmoko Baruno Aji, KRI Bima Suci berlayar ke Indonesia pada 18 September 2017.
Simak: Aksi Taruna Korps Marinir `Lumpuhkan` Pembajak KRI Bima Suci
Susi mengaku senang TNI AL memiliki kapal seperti KRI Bima Suci. Menurut dia, Indonesia seharusnya memiliki lebih banyak kapal seperti itu. "Kalau saya senangnya punya sepuluh yang kayak begini," katanya.
Ryamizard Ryacudu mengatakan KRI Bima Suci merupakan kapal yang jauh lebih baik dari kapal latih sebelumnya, yaitu KRI Dewa Ruci. Menurut dia KRI Bima Suci nantinya dapat berlayar lebih lama dari KRI Dewa Ruci. "Diharapkan Bima Suci 100 tahun," ucapnya.
Lihat: KRI Bima Suci Berlabuh di Mesir Selama Empat Hari
Ade Supandi menuturkan KRI Bima Sakti merupakan kapal yang lebih besar dari KRI Dewa Ruci. Menurutnya KRI Dewa Ruci sebelumnya hanya untuk mengakomodasi 50 taruna dan sekarang kondisi pendidikan AL sudah 110 taruna. "Maka butuh kapal latih yang lebih besar sehingga peralatannya lebih canggih juga untuk pendidikan di dalam kapal," tuturnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini