Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog anak Astrid Wen mengungkap hasil sejumlah studi yang menyatakan waktu tidur yang dibutuhkan anak dan remaja adalah 8-10 jam. Bahkan ada yang merekomendasikan jam mulai sekolah tak lebih pagi dari 8.30 atas pertimbangan waktu tidur itu. Seluruhnya bertentangan dengan argumen Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat yang menerapkan masuk sekolah siswa di wilayahnya pukul 05.00 pagi waktu setempat--belakangan dimundurkan menjadi 05.30.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Astrid mencemaskan dampak fisik yang dapat terjadi pada anak, yang kemudian berpotensi berujung pada dampak psikologis, ketika dipaksakan masuk sekolah pukul 05.00 pagi. Dampak psikologis akan muncul, menurut Astrid, ketika sudah banyak rentetan kejadian ikutan dari kebijakan yang kontroversial tersebut. "Misalnya, orang tuanya siap tidak dukung anaknya untuk sekolah jam lima pagi? Kalau orang tua tidak siap, akan stres dan turun ke anaknya,” ujarnya kepada Tempo.co, Rabu 1 Maret 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu pertimbangan Gubernur Viktor Laiskodat menerapkan masuk sekolah pukul 05.00 adalah karena, menurut dia, siswa SMA paling malam tidur pukul 22.00 WITA. Sehingga, menurutnya lagi, enam jam waktu tidur sudah cukup bagi para siswa. Viktor menambahkan konteks upaya ekstra untuk meningkatkan mutu pendidikan tingkat atas di NTT bersaing dengan daerah lain.
“Tapi, anak diminta bangun sebelum jam lima pagi, situasi di rumahnya mendukung atau tidak untuk dia tidur cukup?” kata Astrid lagi. “Kalau kurang tidur, badannya tidak cukup istirahat, jadinya konsentrasi belajar terganggu, semangat belajar terganggu, produktivitas belajar terganggu.”
Dia kemudian memaparkan bahwa sudah ada banyak studi yang dilakukan tentang waktu tidur yang dibutuhkan oleh anak dan remaja. National Sleep Foundation, misalnya, menyebutkan remaja dalam rentang usia 14–17 tahun membutuhkan 8–10 jam tidur per hari. Hasil studi lain yang dimuat Journal of Clinical Sleep Medicine menemukan bahwa durasi tidur ideal bagi remaja berusia 13 hingga 18 tahun juga 8–10 jam per hari.
American Academy of Sleep Medicine dan American Academy of Pediatrics bahkan merekomendasikan sekolah menengah dan atas untuk memulai aktivitasnya tidak lebih cepat dari pukul 08.30 pagi. Maksudnya, agar siswa mendapatkan tidur yang cukup karena sebagian besar remaja mengalami fase waktu tidur dan bangun yang lebih lambat, yang dapat menggeser jam internal tubuh hingga dua jam.
"Akibatnya, rata-rata remaja tidak bisa tidur hingga pukul 23.00 dan sebaiknya bangun jam 08:00 pagi," bunyi rekomendasi yang diberikan.
Kepala Dinas Pendidikan NTT Linus Lusi menyebutkan kebijakan siswa masuk sekolah jam 5 pagi telah diberlakukan di 10 sekolah yakni SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3, SMAN 5, SMAN 6, SMKN 1, SMKN 2, SMKN 3, SMKN 4, dan SMKN 5. Setelah muncul kontra dari banyak kalangan, termasuk dari DPRD setempat, Linus hanya mengubah jam masuk menjadi 05.30.
Pilihan Editor: Prediksi Cuaca Hari Ini, 14 Provinsi Diminta Siaga Dampak Hujan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.