Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Tepat HUT TNI ke-20, Pemakaman 7 Pahlawan Revolusi Korban G30S di TMP Kalibata

Pada 5 Oktober 1965 bersamaan HUT TNI ke-20, 7 jenazah pahlawan revolusi korban G30S dimakamkan di TMP Kalibata disaksikan ribuan warga.

5 Oktober 2022 | 19.49 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas membersihkan kawasan Monumen Pancasila Sakti jelang peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Selasa, 28 September 2021. Peringatan Hari Kesaktian Pancasila akan diselenggarakan pada tanggal (1/10) di lokasi tersebut. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 5 Oktober 1965 merupakan hari di mana tujuh jenazah pahlawan revolusi, korban tragedi Gerakan 30 September 1965 atau G30S dikebumikan. Pemakaman tersebut dilakukan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tragedi G30S ini membawa korban tujuh Perwira TNI AD Jenderal Ahmad Yani, Mayjen R. Soeprapto, Mayjen M.T. Haryono, Mayjen S. Parman, Brigjen D.I Panjaitan, Brigjen Sutoyo, dan Lettu Pierre A. Tendean.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Beberapa sumber menyebutkan bahwa mereka diculik dan dibawa ke daerah Lubang Buaya, Jakarta Timur. Kemudian jasadnya dibuang ke sebuah lubang sumur kecil, di lokasi tersebut.

Lalu pada 3 Oktober 1965, jenazah korban ditemukan seluruhnya di kawasan hutan karet Lubang Buaya tersebut. Tujuh jenazah itu ditemukan di sumur tua dengan kedalaman sekitar 15 meter.

Baca: 57 Tahun Lalu, 6 Jenderal dan Seorang Perwira TNI AD Korban G30S Ditemukan di Lubang Buaya

Berdasarkan jurnal berjudul Peran Dipa Nusantara Aidit Pada Peristiwa Berdarah G30S Tahun 1965, proses pengangkatan jenazah dilakukan keeseokan harinya atau 4 Oktober 1965 oleh pasukan satuan Resimen Para Anggota Komando Angkatan Darat (RPKAD), Kesatuan Intai Amfibi atau dikenal dengan KIPAM,  dan Korps Komandi TNI AL. 

Pengangkatan Jenazah Pahlawan Revolusi

Jenazah yang paling pertama diangkat ialah Pierre Tendean. Korban selanjutnya yang diangkat adalah jenazah Mayjen S. Parman, dan Mayjen R yang terikat menjadi satu. Dilanjut jenazah Mayjen M.T. Harjono, jenazah Brigjen Soetojo S, jenazah Letjen A. Yani. Sementara yang paling terakhir ditemukan dan diangkat adalah Brigjen D.I. Pandjaitan pada pukul 13.40 WIB.

Proses pengangkatan ini memakan waktu selama empat jam, yaitu dari pukul 11.00 sampai berakhir pada pukul 15.00. Mereka diangkat dalam keadaan utuh, namun dalam beberapa kesaksian ada yang melihat bahwa mata jenazah dicungkil atau kemaluannya dipotong.

Terlepas dari kesaksian tersebut, jenazah langsung dibawa ke ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto untuk divisum. Yang memantau evakuasi ini adalah Pangkostrad Letnan Jenderal Soeharto, Komandan Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat, Kolonel Sarwo Edhie Wibowo, serta Letnan Dua Sinton Panjaitan

Sebelum diberangkatkan, dilaksaknakan dahulu upacara pemberangkatan di Markas Besar Angkatan Darat atau disingkat MBAD. Upacara ini dipimpin oleh MenkoHankam/Kasab Jenderal A.H. Nasution selakau inspektur upacara.

Kemudian tujuh jenazah Pahlawan Revolusi dibawa dan dikebumikan di Taman Makan Pahlawan atau TMP Kalibata pada tanggal 5 Oktober 1965. Saat itu, iringi-iringan dilakukan dengan menggunakan kendaraan jenazah didahului kendaraan pengawal kehormatan.Tanggal ini sekaligus menjadi hari peringatan HUT TNI ke-20 pada saat itu.

FATHUR RACHMAN 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus