Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tim Nasional Anies-Muhaimin atau Timnas AMIN mengklaim elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut satu itu naik drastis pascadebat pemilihan presiden atau Pilpres 2024 yang digelar Ahad, 4 Febuari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Elektabilitas AMIN naik drastis karena debat kemarin jadi tontonan rakyat," kata Juru bicara Timnas Amin Iwan Tarigan kepada Tempo pada Rabu, 7 Febuari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Iwan mengatakan, kemampuan persuasi yang dimiliki oleh Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar ini diklaim mampu menjadi senjata dalam meyakinkan para swing voters dan undecided voters di Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 yang akan dilaksanakan pekan depan, 14 Febuari 2024.
"Kemampuan Anies-Cak Imin sangat meyakinkan swing voters melalui acara Desak Anies dan Slepet Imin," kata Iwan.
Ia juga mengatakan, apa yang dilakukan oleh Anies-Cak Imin di berbagai konten media sosial juga menjadi faktor naiknya elektabilitas dan merebut pemilih bimbang. Sebelumnya, Survei terbaru Litbang Kompas mencatat angka pemilih bimbang atau undecided voters dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mencapai 28,7 persen.
"Dari mulai live tiktok dan tentunya kerja-kerja kelompok relawan yang lebih dari seribu organisasi dan anggota nya yang berjumlah jutaan, Anies sudah di hati swing voters dan undecided voters, karena Anies diidentikkan dengan pintar dan abah buat anak anak gen z. Anies juga terbuka buat diskusi dengan siapa saja dari anak anak sampai orang tua," kata Iwan yang tak membuka angka elektabilitas versi mereka itu.
Pengawalan dan Potensi kecurangan Pemilu
Tak hanya menjaga elektabilitas pasangan yang diusung oleh tiga partai politik itu, Iwan mengatakan nantinya Timnas AMIN juga akan mengawal surat suara di pelosok-pelosok daerah dengan mengerahkan pendukung dari organisasi besar dan organisasi masyarakat (Ormas), mengingat kecurangan Pemilu tidak bisa diprediksi.
"Kami sampaikan bahwa saat ini kami punya kekuatan pertama partai politik kemudian organisasi relawan sampai ke pelosok-pelosok desa. Jadi semua potensi-potensi kekuatan itu akan kami kerahkan untuk mengawal surat suara ya dari tingkat paling rendah ke tingkat paling tinggi," kata Iwan.
Timas AMIN juga mengatakan, akan melakukan pengawalan di Tempat Pemungutan Suara atau TPS yang nantinya disediakan dua saksi untuk menyaksikan langsung proses pemungutan suara. "Jadi kami juga melakukan Bimtek saksi agar para pengawal suara ini mengerti apa yang harus dilakukan. Jadi kami pastikan kami juga sudah menjaga semua surat suara minimal 1 TPS kami terapkan dua orang saksi baik saksi dalam maupun saksi luar," katanya.
Pilihan Editor: Mahfud Md: Program Insentif Guru Ngaji untuk Semua Agama