Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Depok - Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek mengatakan pihaknya melibatkan TNI dan Polri dalam mengatasi Kejadian Luar Biasa (KLB) busung lapar di Kabupaten Asmat, Papua. Pelibatan itu dilakukan antara lain untuk mengirim bahan makanan, obat-obatan, maupun tenaga medis ke lokasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Senin kemarin pesawat Hercules sudah berangkat mengangkut semua bahan-bahan logistik, makanan tambahan, obat-obatan dan tenaga medis," ujar Nila di Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Aliyah, Depok, Selasa, 16 Januari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Nila, jarak yang jauh dan lokasi yang terpencil menjadi tantangan dalam mendistribusikan logistik maupun melakukan penanganan yang diberikan. Dari Timika, tim harus menggunakan kapal ke Agats yang merupakan ibukota Kabupaten Asmat dan daerah lainnya. "Ada beberapa kabupaten di sana harus betul-betul diperhatikan dengan mendatangi secara langsung dan itu tidak mudah," ujar Nila.
Untuk jangka panjang, Nila mengatakan, pemerintah daerah harus ikut terlibat dalam mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terjadi lagi. "Kepala dinas kesehatan di setiap kabupaten juga harus bergerak, dong," ungkapnya.
Pemerintah pusat, menurut Nila, telah melakukan intervensi dengan memberikan makanan tambahan berupa biskuit. Bantuan tersebut telah disalurkan ke pemerintah provinsi. Nantinya pemerintah provinsi mendistribusikan ke pemerintah kabupaten, yang diteruskan ke masyarakat.
Dia menambahkan kejadian kurang gizi dan busung lapar di Kabupaten Asmat meningkatkan jumlah penderita penyakit campak. Sebab, anak yang kurang gizi sangat rentan terkena campak. "Infeksi dan gizi buruk itu dekat sekali," ujar Nila. Karena itu, dia mengingatkan soal pentingnya pola asuh yang baik terhadap anak agar anak tidak kekurangan gizi.