Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Malang - Gereja Hati Kudus Yesus, Kayutangan di Jalan Basuki Rachmat Kota Malang meniadakan misa pukul 06.00 WIB untuk menghormati umat Islam yang melaksanakan salat Idul Adha. Jemaat dialihkan mengikuti misa pukul 08.00 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Menghormati saudara kita umat Islam yang menunaikan salat id,” kata Pastor Paroki Romo Alberto Djono Moi kepada Tempo, Ahad, 11 Agustus 2019. Sebagai umat beriman, kata dia, toleransi harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Salah satu bentuknya dengan meniadakan misa pagi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat salat Idul Adha, biasanya jamaah salat di masjid Agung Jami Kota Malang meluber di Alun-alun sepanjang jalan Basuki Rachmat bahkan di depan gereja Hati Yesus Kudus. “Halaman dan sekitar gereja bisa digunakan untuk salat,” katanya.
Cerita toleransi ini, Romo Alberto mengatakan sudah terjalin sejak lama. Biasanya anak muda katolik juga menyediakan kertas koran untuk alas salat. Serta memberikan kesempatan umat muslim menggunakan toilet.
Sementara itu, Ketua Takmir Masjid Agung Jami Kota Malang, Zainudin menyampaikan terima kasih atas sikap umat lain yang menghormati Muslim untuk salat Idul Adha. Sebelumnya, takmir telah berkomunikasi dengan pengurus gereja. Termasuk Gereja Protestan Indonesia bagian Barat (GPIB) Immanuel yang berhimpitan dengan masjid.
“Sikap tenggang rasa dan toleransi terjalin sejak lama,” katanya. Komunikasi lintas iman juga terjalin sejak zaman kolonial sampai sekarang. Ia berharap toleransi lintas iman ini bisa menjadi contoh, umat tetap rukun meski dalam perbedaan.