Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Artikel yang menarik perhatian pembaca hingga pagi ini Jumat 11 Agustus 2023 di antaranya Deputi Badan Pemenangan Pemilihan Umum (Bappilu) Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengapresiasi dan menyambut baik putusan Mahkamah Agung yang menolak peninjauan kembali yang diajukan Moeldoko. Kemudian, kelanjutan kasus penggerudukan Polrestabes Medan dan Kaesang disebut tidak akan maju Pilkada Depok. Berikut ringkasannya:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. PK Moeldoko Ditolak, Demokrat: AHY Menang Telak 18-0
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Deputi Badan Pemenangan Pemilihan Umum (Bappilu) Partai Demokrat Kamhar Lakumani menyebut partainya mengapresiasi dan menyambut baik putusan Mahkamah Agung yang menolak peninjauan kembali perkara konflik kepengurusan partainya yang diajukan Kepala Staf Presiden Moeldoko. Dia menyatakan putusan itu membuat ketua umum partainya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menang telak 18-0.
“Keputusan ini sesuai dengan harapan publik dan harapan seluruh kader Partai Demokrat, sekaligus menjadi penanda masih tegaknya keadilan dan kebenaran,” kata Kamhar dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Kamis, 10 Agustus 2023.
MA memutuskan menolak perkara tersebut pada hari ini. Dalam laman resminya, MA menyatakan menolak perkara dengan nomor 128 PK/TUN/2023 tersebut.
Kamhar menyatakan keputusan ini turut menunjukkan bahwa hakim MA masih terjaga kewarasan dan kesadarannya. Demokrat, kata Kamhar, bersyukur atas keputusan tersebut dan menganggapnya sebagai kemenangan demokrasi.
Apalagi, Kamhar menyebut putusan Mahkamah Agung ini keluar bertepatan dengan ulang tahun AHY yang ke-45 tahun pada hari ini. Kamhar mengatakan keputusan MA ini menjadi kado terindah bagi AHY.
Artikel selengkapnya...
2. Penggerudukan Polrestabes Medan, Puspom TNI: Upaya Mayor Dedi Pengaruhi Proses Hukum
Komandan Pusat Polisi Militer TNI (Danpuspom TNI) Marsekal Muda Agung Handoko menyimpulkan kedatangan Mayor Dedi Hasibuan bersama 31 personel Kodam I/Bukit Barisan ke Polrestabes Medan sebagai unjuk kekuatan dan mempengaruhi proses hukum keponakannya.
Hal ini disampaikan Agung setelah hasil pemeriksaan Puspom TNI terhadap Mayor Dedi Hasibuan pada Rabu 9 Agustus 2023. Agung menjelaskan penggerudukan bermula ketika Kepala Hukum Kodam (Kakumdam) I Bukit Barisan, Kolonel Muhammad Irham Djannatung, menerima permohonan Mayor Dedi Hasibuan yang meminta agar diberi wewenang memberikan bantuan hukum keponakannya, Ahmad Rosyid Hasibuan, pada 1 Agustus 2023. Ahmad Rosyid Hasibuan menjadi tersangka pemalsuan tanda tangan pembelian tanah dan ditahan oleh Polrestabes Medan.
Pada 3 Agustus, Kakumdam I/Bukit Barisan mengirim surat permohonan penangguhan penahanan Ahmad Rosyid Hasibuan kepada Kapolrestabes Medan, Komisaris Besar Valentino Alfa Tatareda.
Keesokan harinya, Dedi menanyakan jawaban surat tersebut kepada Kasatreskrim Polrestabes Medan, Komisaris Teuku Fathir Mustafa, karena keponakannya masih ditahan. Melalui WhatsApp, Fathir menyampaikan keberatan terkait penangguhan penahanan karena masih ada tiga laporan polisi terhadap Ahmad Rosyid Hasibuan.
Dedi pun meminta jawaban tertulis atas surat yang dikirim sebelumnya. Sebab tidak ada jawaban tertulis, Dedi bersama rekan-rekannya mendatangi Polrestabes Medan pada 5 Agustus 2023 dan bertemu Kasatreskrim. Pertemuan ini memanas dan viral di media sosial.
“Kedatangan Mayor Dedi Hasibuan bersama rekan-rekannya di kantor Polrestabes Medan dengan berpakaian dinas loreng pada hari libur, hari Sabtu, dapat diduga atau dikonotasikan merupakan upaya show of force kepada penyidik Polrestabes Medan,” kata Marsekal Muda Agung Handoko dalam konferensi pers di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis 10 Agustus 2023.
Unjuk kekuatan ini, kata Agung, merupakan upaya Mayor Dedi untuk mempengaruhi proses hukum terhadap keponakannya. Berdasarkan video yang viral, Agung mengatakan tidak ada personel TNI di Polrestabes Medan berkonsentrasi mendengarkan duduk persoalan. Alih-alih, mereka malah lalu lalang dan Mayor Dedi membentak Kasatreskrim.
Artikel selengkapnya...
Selanjutnya: Kaesang disebut tidak maju pilkada Depok
3. Jokowi Pastikan Kaesang Tak Maju di Pemilihan Wali Kota Depok
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memastikan putra bungsunya, Kaesang Pangarep tidak bakal maju dalam Pemilihan Wali Kota Depok 2024. Hal ini Jokowi sampaikan saat bertemu dengan 19 pemimpin redaksi atau pemred media di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis, 10 Agustus 2023.
"Enggak (maju Pilwakot), dia mau jualan pisang, jadi enggak bener dia mau jadi wali kota," kata Jokowi kepada para pemred, Kamis.
Sebelumnya, Kaesang mendapat dukungan dari Partai Solidaritas Indonesia untuk maju dalam Pilwakot Depok 2024. Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI Kota Depok, Icuk Pramana Putra menjelaskan salah satu dukungan diberikan melalui banner besar yang terpampang di salah satu jalan di Depok. Icuk mengatakan dukungan DPD PSI kepada Kaesang sebagai calon wali kota sudah genjar dilakukan sejak akhir Maret 2023.
"Selama dua bulan terakhir kader-kader kami menyampaikan usulan ini kepada masyarakat Depok," kata Icuk.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani juga menyatakan partainya siap mendukung Kaesang Pangarep jika ingin maju dalam Pemilihan Wali Kota Depok 2024.
Artikel selanjutnya...