Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DUA kali dalam empat bulan, Sufmi Dasco Ahmad menyentil koleganya di Partai Gerindra, Sandiaga Uno, di depan publik. Pada 29 Desember 2022, Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat Gerindra itu menyebut Sandiaga segera hijrah ke Partai Persatuan Pembangunan. “Kita tunggu saja nanti rilis dari PPP atau yang bersangkutan,” kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat itu bahkan menyatakan Sandiaga tidak mewakili Gerindra di kabinet. Menurut Dasco, Presiden Joko Widodo memilih Sandiaga sebagai perwakilan kelompok profesional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Awal September 2022, Dasco juga menegur Sandiaga yang dianggap menjajaki peluang maju sebagai calon presiden dari partai lain dalam Pemilihan Umum atau Pemilu 2024. Saat itu Dasco menyatakan Gerindra tak melarang manuver Sandiaga. Tapi ia meminta Sandiaga memahami etika berpolitik.
Kegeraman Dasco tersebab Sandiaga kerap memenuhi undangan pengurus PPP di berbagai daerah. Meski Sandiaga diundang dalam kapasitas sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, pertemuan kerap dipungkasi dengan deklarasi dukungan sebagai calon presiden. Salah satunya dari tokoh Dewan Pengurus Wilayah PPP Aceh pada 3 Agustus 2022.
Ketua Majelis Pertimbangan DPW PPP Aceh Amri M. Ali bercerita, beberapa hari sebelum pertemuan di Paopia Garden Cafe, Banda Aceh, itu, pengurus pusat partai meminta dia memfasilitasi pertemuan dengan Sandiaga. Sebanyak 50 pengurus PPP tingkat provinsi dan kabupaten menyambut Sandiaga.
Seusai pertemuan berdurasi satu jam itu, sejumlah tokoh PPP Aceh, termasuk Amri, menyatakan Sandiaga layak dipertimbangkan oleh pengurus pusat partai Ka’bah sebagai calon presiden. “Beliau tokoh muda visioner untuk membangun ekonomi dan dunia usaha. Dia juga punya background santri,” ucap Amri.
Menparekraf Sandiaga Uno saat menghadiri dialog interaktif di DPW PPP Jatim Surabaya, Jawa Timur, 25 Oktober 2022. Dok. DPW PPP Jawa Timur
Bulan yang sama, atau pada 21 Agustus 2022, Sandiaga berkunjung ke Riau dan disambut oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari PPP, Syamsurizal, hingga tokoh senior partai itu, Rusli Effendi. Pertemuan di restoran Pondok Patin Haji Yunus—pernah didatangi sejumlah presiden—itu pun diakhiri dengan dukungan elite PPP Riau untuk Sandiaga.
Terakhir, Sandiaga datang dalam dialog interaktif Dewan Pengurus Cabang PPP Pamekasan, Jawa Timur, pada 28 Desember 2022. Calon wakil presiden yang mendampingi Prabowo Subianto pada Pemilu 2019 ini pun dijadwalkan hadir dalam silaturahmi akbar PPP di Stadion Kridosono, Yogyakarta, Ahad, 8 Januari 2023.
Orang dekat Sandiaga bercerita, kedekatan dengan PPP merupakan arahan Presiden Joko Widodo. Sejak menjabat Menteri Pariwisata pada Desember 2020, Sandiaga lebih rutin bertemu dengan Jokowi. Dalam salah satu pertemuan di Istana Kepresidenan Jakarta pada pertengahan tahun lalu, Jokowi meminta Sandiaga lebih intens berkomunikasi dengan PPP.
Narasumber yang sama mengatakan Jokowi berharap Sandiaga bisa menjadi salah satu calon yang diajukan oleh Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Selain PPP, KIB beranggotakan Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional. Sandiaga diproyeksikan mendampingi Ganjar Pranowo jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menolak mengusung Gubernur Jawa Tengah itu.
Meski mendapat instruksi langsung dari Jokowi, Sandiaga tak buru-buru hengkang ke PPP. Orang dekatnya mengatakan bahwa Sandi melaporkan permintaan Presiden kepada Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Narasumber itu menyebutkan bahwa Prabowo memberikan restu kepada Sandiaga untuk menggelar rekonsiliasi dengan partai lain, termasuk PPP.
Melalui pernyataan tertulis pada Sabtu, 7 Januari lalu, Sandiaga mengapresiasi dukungan dari sejumlah tokoh PPP. Ia menyatakan dekat secara kultural dengan PPP karena keluarga istrinya, Nur Asia, adalah loyalis partai itu. Sandiaga pun berkerabat dengan eks Ketua Umum PPP, Suharso Monoarfa. “PPP adalah partai pertama yang saya coblos sebelum reformasi,” ujarnya.
Sandiaga menyebutkan hubungannya dengan Prabowo masih sangat terjaga meskipun santer terdengar kabar kepindahannya ke PPP. Dia bahkan menyatakan kerap berkomunikasi dengan Prabowo mengenai tugasnya sebagai Menteri Pariwisata. Dimintai tanggapan, juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, tak memberikan penjelasan apa pun.
Kabar kedekatan Sandiaga dengan PPP dibenarkan oleh pelaksana tugas ketua umum partai itu, Muhamad Mardiono. Ia menyatakan partainya juga dekat dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. “Mereka menjadi magnet bagi partai untuk menggelar komunikasi politik,” kata Mardiono kepada Tempo, Jumat, 6 Januari lalu.
Mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu menyatakan figur Sandiaga Uno bisa mendongkrak elektabilitas PPP. Pada Pemilu 2019, partai itu hanya mendulang suara 4,52 persen, sedikit di atas ambang batas parlemen 4 persen. Perolehan kursi PPP pada pemilu itu pun turun dari sebelumnya 39 menjadi tinggal 19 kursi.
Mardiono tak mempersoalkan posisi Sandiaga yang tetap berada di Gerindra. “Kami mendukung dia secara personal,” ujar Mardiono. Adapun Sandiaga menyatakan kedekatannya dengan PPP tak lebih sebagai upaya mencari dukungan dalam kapasitasnya sebagai Menteri Pariwisata. “Ini sejalan dengan instruksi Bapak Prabowo untuk terus menjaga silaturahim.”
•••
KEKESALAN elite Gerindra terhadap Sandiaga Uno juga ditengarai disebabkan oleh keputusan partai itu mengusung lagi Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Gerindra mendeklarasikan Prabowo pada Agustus 2022 di Sentul, Jawa Barat. Sedangkan Sandiaga dianggap kerap bermanuver untuk menjadi kontestan pemilu presiden.
Politikus Gerindra yang duduk di Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat, Kamrussamad, mengklaim Sandiaga telah belasan kali menyatakan siap menjadi calon presiden. “Padahal dia hadir saat penetapan Pak Prabowo sebagai calon presiden Gerindra,” katanya.
Nama Sandiaga memang kerap muncul dalam bursa calon presiden atau wakil presiden. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini masih memiliki elektabilitas lumayan dari pencalonannya sebagai wakil presiden pada Pemilu 2019. Setelah gagal dalam pemilihan presiden, Sandiaga sempat menjadi Ketua Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid-19.
Jauh sebelum terpilih memimpin Ibu Kota bersama Anies Baswedan, Sandiaga sempat didekati oleh Jokowi dalam pemilihan Gubernur DKI 2012. Saat itu Jokowi meminta dia berduet untuk melawan gubernur petahana, Fauzi Bowo. Namun Sandiaga menolak karena masih berkerabat dengan Fauzi. Jokowi lantas mengalihkan pilihan ke Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Pada 2019, Jokowi yang berpasangan dengan Ma’ruf Amin vis-à-vis dengan Prabowo-Sandiaga. Setelah pemilihan presiden usai, Jokowi disebut-sebut berniat menjadikan Sandiaga sebagai anak buahnya. Namun Sandiaga beberapa kali menolak permintaan tersebut. Hingga akhirnya ia menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada akhir 2020.
Kini, di Gerindra, posisi Sandiaga terbilang tak strategis. Ia hanya menjabat Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra. Namun Sandiaga tak ambil pusing dengan berbagai kritik yang dilancarkan kalangan internal Gerindra.
Baca: Di Balik Gagasan Menduetkan Prabowo-Jokowi
Sandiaga Uno menyatakan akan mengikuti arahan Prabowo Subianto untuk berfokus menjalankan tugas sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. “Calon presiden atau calon wakil presiden dan koalisinya itu ranah partai politik. Saya sebagai kader Gerindra patuh dan taat pada keputusan partai,” ujarnya.
FRANSISCA CHRISTY ROSANA, HUSSEIN ABRI DONGORAN, IMA DINI SHAFIRA
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo