Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Depok - Wali Kota Depok Mohammad Idris membantah telah menggalang dana dan dukungan aparatur sipil negara (ASN) untuk pasangan calon nomor urut 1, Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, dalam debat ketiga Pilkada 2024 Depok, di kampus Jakarta Global University (JGU), Kecamatan Sukmajaya, Kamis, 21 November 2024, calon Wali Kota Depok nomor urut 2, Supian Suri menuding Mohammad Idris melalui Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Depok Nina Suzana menggalang dana dan dukungan ASN bagi Paslon Nomor Urut 1.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ya pertama itu enggak bener ya, yang kedua ya mungkin itu ekspresi ini saja, ekspresi sebagai calon yang pernah dekat dengan saya, Pak Imam juga begitu merasa dekat dengan saya," kata Idris usai mengikuti Deklarasi Pilkada Damai 2024 di Hotel Bumi Wiyata, Senin, 25 November 2024.
Wali Kota Depok 2 periode ini menyebut paslon sekarang ini dari satu kantong yang sama, yakni eksekutif, di mana Imam Budi Hartono Wakil Wali Kota dan dan Supian Suri mantan Sekda Depok.
"Satu kantong pemerintahan yaitu eksekutif maka ini perlu dijaga dengan baik-baik. Jadi netralitas tetap kita jaga, keseimbangan, ketika Pak Wali kota juga memberikan dukungan dan melakukan kampanye juga harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku seperti itu, jadi enggak soal, enggak jadi masalah," tutur Idris.
Setelah pernyataan di debat pilkada itu, Idris mengaku belum bertemu dengan Supian Suri. Ia pun mempersilakan jika Supian memilik bukti dan bisa melaporkan ke Bawaslu.
"Ya suruh klarifikasi aja, suruh sampaikan buktinya, kalau memang buktinya dilaporkan dan ini sebuah pelanggaran kalau memang ada, silahkan aja," ucap Idris.
Pilihan Editor: Saling Serang di Debat Pilkada Depok, Supian Suri Ungkap Wali Kota M Idris Galang Dukungan dari Pejabat untuk Imam-Ririn