Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Waspada, Ini Jenis-Jenis Eksploitasi Seksual Online pada Anak

Eksploitasi seksual online terhadap anak mulai dari sexting hingga live streaming konten seksual

14 September 2021 | 13.55 WIB

Ilustrasi pelecehan seksual pada anak perempuan. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi pelecehan seksual pada anak perempuan. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Tidak dapat disangkal dunia digital sudah merambah berbagai lini kehidupan manusia. Bahkan, di tengah arus digital yang semakin kencang, eksploitasi seksual juga terjadi. Termasuk di dalamnya eksploitasi seksual terhadap anak (ESKA).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ESKA sendiri adalah pemanfaatan dan pelibatan anak dalam aktivitas seksual orang dewasa dengan iming-iming imbalan berupa uang tunai atau sejenisnya kepada anak atau pihak ketiga.

Mengutip dari laman resmi Pusat Penyuluhan Sosial Kementerian Sosial RI,  Ahad, 12 September 2021, sejak 2019 hingga Juni 2021 terjadi 286 kasus eksploitasi anak.

 

Ada beberapa bentuk ESKA, khususnya yang dilakukan secara online, antara lain:

 

Grooming online

Grooming online adalah bentuk bujuk rayu secara online yang ditujukan kepada anak-anak dan biasanya bisa mengarah kepada sexting dan sextortion.

 

Sexting

Sexting atau sex chatting adalah sebuah aktivitas chatting untuk membahas hal-hal seksual dan bisa berujung pada sextortion.

 

Sextortion

Sextortion adalah pemerasan seksual akibat dari grooming online dan sexting. Biasanya pelaku sextortion akan meminta sejumlah uang kepada korban atau jika tidak mereka akan menyebarkan hal-hal pribadi milik korban,

 

Live streaming sexual content

Aktifitas online yang melibatkan anak dalam aktifitas seksual yang ditayangkan secara langsung dengan menggunakan teknologi kamera video seperti live streaming, video call, apps online meeting dan sebagainya. 

 

Eksploitasi seksual terhadaap anak tentu membawa dampak yang sangat buruk bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Oleh karena itu diperlukan suatu kesadaran dari para orang tua untuk mengawasi anak-anaknya ketika berselancar di internet dan jangan lupa untuk mendengarkan cerita dari anak-anak mereka tentang apa yang mereka lihat di internet.

 

EIBEN HEIZIER

Baca juga:

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus