Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
PRAMOEDYA Ananta Toer, sastrawan terkemuka asal Blora, itu banyak menghabiskan hidupnya di penjara. Pada zaman revolusi kemerdekaan, ia mendekam di penjara Bukitduri, Jakarta, dan baru bebas merdeka pada 1949. Pada masa Orde Lama, ia menentang peraturan yang mendiskriminasi keturunan Cina, dan akibatnya ia masuk lagi ke ''hotel prodeo".
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Saya Tidak Pernah Jadi Budak"