Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jaksa Agung Pilihan Tentara?
Edisi 20-26 Agustus 2001
Presiden Megawati Soekarnoputri dilantik pada akhir Juli 2001 menggantikan Presiden Abdurrahman Wahid. Ia segera mengumumkan kabinetnya. Di antara para menteri, perhatian publik tertuju pada pengangkatan Muhammad Abdul Rachman sebagai Jaksa Agung. Meski mantan Jaksa Agung Muda Pidana Umum ini dianggap relatif bersih daripada yang lain, keraguan tetap saja muncul.
Faktor yang dianggap mempengaruhi keputusan Mega adalah campur tangan mantan Panglima TNI Wiranto dan Kepala Badan Intelijen Negara A.M. Hendropriyono. Kedua pensiunan jenderal itu datang menemui Mega di Teuku Umar, sesaat setelah Mega mengumumkan Rachman sebagai Jaksa Agung. Belakangan, pada akhir kepemimpinannya di Kejaksaan Agung, Rachman banyak disorot. Terutama, akibat laporan kekayaan yang dianggap menyembunyikan sebagian hartanya.
ARSIP |   |
26 Oktober 1979
Presiden Korea Selatan Park Chung-hee ditembak mati oleh direktur intelijen Kim Jea-kyu. Chung-hee memiliki peran besar dalam modernisasi industri di negaranya, meski dituding melanggar hak asasi manusia.
27 Oktober 1958
Jenderal Ayyub Khan menggantikan Presiden Pakistan Jenderal Iskandar Mirza. Militer menguasai Pakistan hingga 1971.
28 Oktober 1890
Museum Radya Pustaka di Solo didirikan pada masa pemerintahan Pakubuwono IX oleh Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV di Dalem Kepatihan. Pada 1913, museum dipindahkan ke Jalan Slamet Riyadi, Solo.
29 Oktober 1675
Fried Wilhelm Leibniz memperkenalkan huruf ”s” sebagai lambang integral dalam kalkulus. Lambang huruf ”s” diambil dari kata pertama ”sum”, yang artinya jumlah.
30 Oktober 1947
General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) atau Persetujuan Umum Mengenai Tarif dan Perdagangan didirikan. GATT menjadi cikal bakal World Trade Organization.
31 Oktober 1984
Perdana Menteri Indira Gandhi ditembak mati oleh dua pengawal yang merupakan pengikut aliran Sikh. Militer menyerbu Kuil Emas Amritsar, mencari pemimpin militan Sikh, Jarnail Singh Bhindranwale, dan menewaskan ratusan pengikutnya.
1 November 1604
William Shakespeare membawakan drama tragedi Othello di Whitehall Palace, London.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo