Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kutipan & Album

<font face=verdana size=1><B>MENINGGAL</B></font><br /><font face=verdana size=2 color=navy><b>KRH Darmodipuro</b></font>

1 Juni 2009 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KEPALA Museum Radyapustaka, Solo, ini meninggal setelah jatuh di rumahnya, Rabu pekan lalu. Darmodipuro, 71 tahun, terkenal karena menjadi pelaku utama pencurian dan pemalsuan sejumlah koleksi arca dan patung kuno di museumnya dua tahun lalu. Arca-arca itu kemudian ditemukan di rumah pengusaha Hashim Djojohadikusumo di Jakarta. Pengadilan Solo menghukum ahli penanggalan Jawa ini satu setengah tahun penjara. Jenazah ayah dua anak dan kakek enam cucu itu kemudian dikubur di pemakaman Danyung, Sukoharjo.

PENGHARGAAN
Shofwan Al-Banna Choiruzzad

DOSEN Universitas Indonesia ini menjadi pemenang Student Award 2009 dalam sebuah simposium di University of St Gallen, Swiss, pekan lalu. Makalah Shofwan, 24 tahun, berjudul Revival of Political and Economic Boundaries, menyisihkan makalah dua mahasiswa master lain dari Harvard Business School, Amerika Serikat, dan London School of Economics and Political Science, Inggris. Alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UI itu sedang menempuh program master di Universitas Ritsumeikan, Kyoto, Jepang.

Gamawan Fauzi

GUBERNUR Sumatera Barat ini menerima penghargaan Adi Bahasa dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu pekan lalu. Gamawan bersama Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo dinilai membudayakan berbahasa Indonesia dengan benar. Penghargaan ini diberikan untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional.

PENUNJUKAN
Peter B. Stok

RAPAT Umum Pemegang Saham Bank Negara Indonesia memilihnya sebagai komisaris utama, menggantikan Erry Riyana Hardjapamekas, Rabu pekan lalu. Sebelum ke BNI, Peter, 60 tahun, menjabat komisaris Bank Permata, setelah mundur dari jabatan Presiden Direktur Bank Niaga. Sarjana ekonomi lulusan Universitas Padjadjaran ini menggantikan Erry, yang mundur karena bersaing menjadi Ketua Badan Pemeriksa Keuangan di DPR.

MENINGGAL
Is Haryanto

PENCIPTA lagu Sepanjang Jalan Kenangan dan Hilang Permataku ini meninggal pada Rabu pekan lalu dalam usia 69 tahun karena menderita kanker rektum. Jenazah bapak dua anak ini disemayamkan di pekuburan Kampung Kandang, Jakarta Selatan. Bersama band-nya, Favourite’s, pria kelahiran Tegal itu terkenal karena menelurkan lagu-lagu populer pada 1970. Band yang diawaki Mus Mulyadi dan A. Riyanto itu juga menciptakan lagu terkenal macam Rek Ayo Rek dan Kau Semakin Terpesona.


”Empat puluh dua tahun belajar ekonomi, saya tak tahu apa itu neoliberal.”
Miranda S. Goeltom, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, ketika anggota Komisi Keuangan DPR memintanya menjelaskan mazhab ”ekonomi neoliberal”, Kamis pekan lalu.

”Maunya gratis, tapi merazia juga.”
Yeyen, pelacur di Tangerang, soal kelakuan satuan polisi pamong praja dalam merazia tempat prostitusi. Pekan lalu Fifi Aryani, teman Yeyen, meninggal tercebur ke sungai karena ketakutan pada saat dirazia dan dirajam polisi pamong.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus