Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kutipan & Album

<font size=2 color=#CC3300>SAKIT</font><br /><B>Prof Dr Ir Sajogyo</B>

9 Februari 2009 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PAKAR sosiologi pedesaan Prof Dr Ir Sajogyo, 83 tahun, dirawat di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta. Guru besar Institut Pertanian Bogor yang menjadi peletak dasar pemikiran pembangunan pertanian dan pedesaan di Indonesia ini sakit sejak hari raya Imlek akhir Januari lalu. Menurut koleganya, Prof Bungaran Saragih, Sajogyo—lahir di Karanganyar, Kebumen, 21 Mei 1926—belakangan memang sakit-sakitan.

Sajogyo meraih gelar doktor dari Fakultas Pertanian Universitas Indonesia, yang menjadi cikal-bakal Institut Pertanian Bogor, pada 1957. Pada 1963 ia diangkat sebagai guru besar sosiologi pedesaan dan pada 1965-1966 menjadi Rektor Institut Pertanian Bogor. Setelah pensiun pada 1991, ia masih mengajar dan membimbing­ mahasiswa pascasarjana.­ Pa­da 2004, ia mendirikan Sa­jogyo Institute, lembaga yang didirikan untuk me­la­kukan penelitian dan pen­dampingan penduduk miskin guna meningkatkan keterampilan dan permodalan mereka.

PENGHARGAAN
Megawati, Rachmawati, dan Sukmawati

TIGA putri mantan presi­den Soekarno, Megawati­ Soekarnoputri, Rachma­wati Soekar­noputri, dan Sukmawati Soekarnoputri, mendapat penghargaan Museum Rekor Indonesia untuk ka­tegori ”tiga saudara kan­dung perempuan yang menjadi pemimpin partai politik”. Megawati merupakan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Rachmawati pendiri utama Partai Pelopor, dan Sukmawati Ketua Umum DPP PNI Marhaenisme.

Piagam penghargaan itu diserahkan oleh Ketua Muri Jaya Suprana, Kamis pekan lalu, di rumah Guruh Sukarno Putra, Jalan Sriwijaya Raya, Jakarta Selatan. Pemberian penghargaan itu bertepatan dengan pe­ringatan 86 tahun Fatma­wati Soe­karno, yang juga ditandai dengan peluncuran buku berjudul Suka Duka Ibu Fatmawati Sukar­no karya Kadjat Adra’i.

PENGUKUHAN
Muhammad Jusuf Kalla

UNIVERSITAS Soka, Tokyo, memberikan gelar doctor honoris causa bidang perdamaian kepada Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla. Gelar kehormatan tersebut diserahkan oleh Presiden Universitas Soka Hideo Yamamoto di kampus Universitas Soka, Hachioji, Senin pekan lalu.

Kalla dinilai sebagai tokoh perdamaian bagi kemanusiaan lewat kerja kerasnya mengupayakan penyelesaian konflik di beberapa daerah di Indonesia. Gelar serupa pernah diberikan universitas ini kepada mantan presiden Abdurrahman Wahid.

”Ini bisa dimaknai Susilo Bambang Yudhoyono minta dukungan atau akan memperalat TNI dan Polri untuk kepentingan politik.”

Anggota Komisi I Bidang Pertahanan DPR, Effendi Choirie, di Jakarta pekan lalu, mengomentari isu ABS yang dilempar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

”Pada dasarnya pemekaran tidak dilarang, tapi jangan hari ini minta, besok harus direalisasi.”

Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, di Jakarta pekan lalu, menanggapi tuntutan pemekaran wilayah di Sumatera Utara yang menewaskan Ketua DPRD Abdul Aziz Angkat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus