Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kutipan & Album

<font size=2 color=#FF9900>MENINGGAL</font><br />Agung Setiaji Arya Dipayana

7 Maret 2011 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PENDIRI dan sutradara Teater Tetas ini meninggal pada usia 50 tahun, Selasa malam pekan lalu. Aji—sapaan almarhum—meninggal kare­na serangan jantung saat mengikuti workshop wayang di Purwakarta, Jawa Barat. Lelaki kelahiran Tulungagung, Jawa Timur, 29 April 1961 itu dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Jeruk Purut, Jakarta Selatan, esok harinya.

Puisi dan cerita pendek karya lulusan Fakultas Sastra Universitas Indonesia ini dipublikasikan di majalah Hai, Zaman, Matra, dan harian Suara Pembaruan. Pada 1978, Aji mendirikan Teater Egg (belakangan berubah jadi Teater Tetas). Naskah drama yang ditulisnya antara lain Wisanggeni Berkelebat, Seorang Anak Menangis, dan Raung Kuda Piatu.

Bunyamin

WALI Kota Serang ini meninggal di Rumah Sakit Siloam Surabaya pada Selasa pagi pekan lalu karena stroke dan gula darah. Pria kelahiran Bandung, 20 Desember 1952, ini dikebumikan di Carenang, Kabupaten Serang. Sehari sebelum meninggal, Bunyamin masih sempat memimpin rapat di Pemerintah Kabupaten Serang, membahas berbagai agenda kerja.

PENGUKUHAN
Fatchan Nurrochmad dan Catur Sugiyanto

SENIN pekan lalu, keduanya dikukuhkan menjadi guru besar Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Fatchan menjadi profesor di Fakultas Teknik, sedangkan Catur menjadi guru besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul ”Sumber Daya Air sebagai Sarana Pendukung Produksi Beras di Indonesia”, Fatchan menegaskan pentingnya peran pemerintah memperbaiki pengelolaan sumber daya air untuk petani.

Sedangkan Catur, dalam pidato pengukuhan berjudul ”Analisis Ekonomi Produksi Padi Organik di Indonesia”, menjelaskan bagaimana peran pemerintah dalam penentuan harga pupuk berpengaruh pada peningkatan produksi padi organik.

PENGHARGAAN
Gapura Angkasa

PERUSAHAAN jasa pelayanan bandar udara (ground handling) di Bandara Juanda, Surabaya, ini mendapat penghargaan sebagai penyedia jasa pelayanan terbaik dari maskapai penerbangan Malaysia Airlines. Hadiah diberikan di Sepang, Malaysia, Senin pekan lalu. ”Penghargaan ini sekaligus jadi tantangan untuk meningkatkan pelayanan,” kata General Manager Gapura Angkasa Surabaya, Padang Baskoro.


”Kami melarang aktivitas jemaah Ahmadiyah yang dapat memicu dan menyebabkan terganggunya keamanan dan ketertiban masyarakat di Jawa Timur.”

Gubernur Jawa Timur Soekarwo, saat mengumumkan pelarangan segala bentuk aktivitas jemaah Ahmadiyah di wilayahnya, Selasa pekan lalu.

”Keputusan Gubernur Jawa Timur melanggar prinsip kebebasan beragama dan hak asasi manusia. Ini akan ditafsirkan sebagai lampu hijau untuk mengusir dan menghabisi Ahmadiyah.”

Advokat senior Todung Mulya Lubis, menanggapi surat keputusan Gubernur Jawa Timur yang melarang aktivitas Ahmadiyah, Selasa pekan lalu.

”Tentu kami mendukung. Yang punya wilayah saja sudah bilang begitu, kenapa kita tidak mendukung? Yang lebih tahu kan yang punya wilayah.”

Jaksa Agung Basrief Arief, menyatakan dukungannya atas pelarangan Ahmadiyah di Jawa Timur, Rabu pekan lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus